Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan salah satu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap menyebarkan teror di Pulau Papua.
Melansir Kepustakaan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dan beberapa sumber lain pada Rabu (8/2/2023), OPM berdiri kali pertama pada 30 April 1965. Diperkirakan anggota dari KKB ini mencapai 30 ribu orang yang tersebar di berbagai daerah di Papua.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Bid’ah di Kalangan Umat Muslim
Ciri-ciri OPM yang paling mencolok adalah bendera Bintang Kejora serta menyanyikan lagu-lagu yang didedikasikan untuk memerdekakan Papua seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua".
Latar belakang berdirinya OPM sendiri bisa ditarik mundur sampai akhir tahun 1950-an. Saat itu, Papua yang masih disebut sebagai Irian diduduki oleh Belanda dan Australia. Selain 2 negara tersebut, Amerika Serikat juga mencari celah untuk menduduki Irian Jaya.
Baca Juga: Apakah Bid’ah Itu Termasuk Dosa? Begini Penjelasan NU
Pendudukan serta pengincaran wilayah Irian Jaya bukan tanpa sebab. Pulau ini dikenal memiliki berbagai sumber daya, mulai dari rempah, pangan dan yang disinyalir menjadi incaran utama negara-negara ini, tambang emasnya.
Mulanya, OPM didirikan karena menolak peradaban modern yang berpotensi hadir di wilayah mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, permasalahan Papua lebih dari itu.
Dikarenakan beberapa faktor seperti perbedaan ideologi, kultur dan infrastruktur, tidak sedikit masyarakat Papua yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia. OPM menjadi salah satu organisasi yang dengan tekun mengusahakan kemerdekaan wilayah ini.
Baca Juga: Apa Itu Bid’ah? Kegiatan Tanpa Dalil dalam Agama Islam
Caranya cukup beragam, mulai dari meminta dukungan dari pemimpin negara lain, demonstrasi sampai pembicaraan diplomatik. Meskipun begitu, cara yang paling disorot oleh pemerintah adalah penyebaran teror dengan menimbulkan konflik dan perang senjata.
Sudah beberapa dekade terakhir OPM melakukan berbagai macam kegiatan yang bersifat terorisme atau agitasi. Sering kali terdengar peristiwa tidak mengenakan datang dari Papua ketika OPM beraksi, di mana banyak di antaranya menyebabkan korban jiwa.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Mengenang Kamn Ismail, Animator Legendaris Negeri Jiran
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024