Menu


4 Klaim Konyol Cocokologi Sejarah yang Dianggap Malu-maluin Islam: dari Gajah Mada hingga yang Terbaru Pattimura

4 Klaim Konyol Cocokologi Sejarah yang Dianggap Malu-maluin Islam: dari Gajah Mada hingga yang Terbaru Pattimura

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Jakarta -

Ceramah Ustadz Adi Hidayat yang menyebut pahlawan nasional Kapitan Pattimura beragama Islam membuat geram banyak pihak.

Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Akhmad Sahal misalnya, ia menganggap ceramah Ustadz Adi Hidayat itu justru membuat citra Islam menjadi konyol dan memalukan.

Hal itu dikarenakan bukan kali pertama tokoh-tokoh dan peninggalan masa lalu diklaim sebagai bagian dari Islam.

"Othak athik gathuk kayak gini justru bikin citra Islam jadi konyol dan malu-maluin. Obat dari kebodohan itu ilmu. Bukan iman. Beriman tanpa ilmu ya tetap aja gobl**," kata Akhmad, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @sahaL_AS, Selasa (6/7/2022).



Pria yang akrab disapa Gus Sahal ini menyebut ada tokoh dan peninggalan masa lalu yang juga diklaim bagian dari Islam.

Menurutnya klaim sepihak itu justru bukan menambah kepercayaan terhadap Islam namun malah sebaliknya yaitu memalukan.

"Setelah Napoleon, Gajah Mada, Candi Borobudur…kini Pattimura pun diklaim beragama Islam," terangnya.

Baca Juga: Bikin Geger! Usai Ustadz Adi Hidayat, Litbang Kemendagri Pun Ikut-ikutan Bilang Kapitan Pattimura Beragama Islam


Lantas tokoh dan peninggalan apa saja yang diklaim dan justru berakhir memalukan agama Islam? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Kapitan Pattimura



Tokoh pahlawan nasional asal Maluku Kapitan Pattimura saat ini mendadak jadi perbincangan lantaran disebut-sebut dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menyebut nama asli Kapitan Pattimura bukanlah Thomas Mattulessy, melainkan Ahmad Lussy.

Ustadz Adi Hidayat mengklaim Kapitan Pattimura memiliki nama lengkap Ahmad Lussy karena ia sudah melakukan riset dari beberapa pakar sejarah.

Tak hanya itu, Ustadz Adi Hidayat juga menduga bahwa sebenarnya Ahmad Lussy itu merupakan seorang kyai sekaligus pengurus pondok pesantren.

Namun menurutnya, nama Ahmad Lussy sengaja diganti menjadi Thomas Matulessy agar generasi bangsa saat ini tidak mengetahui kebenaran dari Kapitan Pattimura.


2. Gajah Mada



Beberapa tahun lalu publik tanah air dihebohkan dengan munculnya kabar bahwa Gajah Mada merupakan seorang muslim.

Beberapa pihak menyebut bahwa Patih kerajaan Majapahit tersebut memiliki nama muslim yaitu Gaj Ahmada.

Baca Juga: Rujukan Ustadz Adi Hidayat Bermasalah? Pada Kenyataannya Kapitan Pattimura Penganut Taat Protestan, ini Buktinya

Disebutkan juga bahwa saat itu orang Jawa sulit mengucapkan nama tersebut, sehingga kemudian memanggilnya dengan nama Gajahmada untuk memudahkan pengucapan dan belakangan ditulis terpisah menjadi Gajah Mada (walaupun hal ini salah).

Meski demikian, hingga saat ini kabar mengenai Gajah Mada beragama Islam dan memiliki nama asli Gaj Ahmada tidak bisa dibuktikan keasliannya.

Hal itu pun dapat dipastikan bahwa klaim sepihak sola Gajah Mada beragama Islam adalah suatu kekeliruan.


3. Napoleon



Pemimpin militer Perancis Napoleon Bonaparte juga sempat disebut-sebut pemeluk agama Islam.

Dikutip dari Republika, Isu Napoleon menjadi Muslim ini diungkap dalam harian resmi Prancis, Le Moniteur Universel (terbit dalam kurun 1789-1868).

Disebutkan bahwa Napoleon resmi menjadi Muslim pada 1798. Kutipan berita inilah yang kemudian dimuat dalam buku  Satanic Voices - Ancient and Modern karya David Musa Pidcock tepatnya pada halaman 61.

Buku Pidcock ini terbit pada 1992, demikian tulisan yang dikutip media.isnet.org. Pidcock juga menuliskan bahwa Napoleon memilih nama Ali sebagai nama barunya, sehingga menjadi Ali Napoleon Bonaparte.

Rupanya Napoleon sempat terinspirasi oleh orang kepercayaannya, Jenderal Jacques Menou, yang kemudian menjadi Jenderal Abdullah-Jacques Menou.

Sang jenderal kemudian menikahi seorang wanita Mesir, Siti Zoubeida –yang diyakini memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad saw.


4. Candi Borobudur



Terakhir ada nama Candi Borobudur yang diklaim sebagai peninggalan Nabi Sulaiman oleh KH Fahmi Basya.

Klaim Candi Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman ini bahkan sampai dibukukan oleh Fahmi Basyara yang berjudul 'Borobudur Warisan Nabi Sulaiman'.

Fahmi Basya menjelaskan bahwa buku tersebut diperuntukan bagi umat Islam supaya mengenal lebih dekat Candi Borobudur.

Sebab menurut Fahmi Basya Borobudur memiliki gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam.

"Buku saya ini ditujukan untuk umat Islam. Di sana ditunjukkan bukti-bukti yang menguatkan Borobudur ini memiliki gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam," kata Fahmi Basya.

Dalam pemaparannya, Fahmi Basya juga mengungkapkan bahwa ada hal-hal yang tidak mampu dilakukan oleh manusia biasa.

Seperti misalnya ada Stupa tertinggal di Keraton Boko dan ada satu tempat di Borobudur yang kosong tak ada stupanya.

Fahmi Basya mengklaim bahwa hal itu hanya bisa dilakukan oleh Nabi Sulaiman yang memiliki kuasa terkait keberadaan Candi Borobudur.

Tak hanya itu, dalam bukunya Fahmi Basya juga menyebut negeri Saba adalah Wonosobo dan Nabi Sulaiman merupakan orang Jawa.



Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024