Ustadz Adi Hidayat lagi-lagi mendapat kritikan usai menyebut pahlawan nasional Kapitan Pattimura beragama Islam.
Kali ini kritikan datang dari seorang peneliti yang juga Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Belgia Ayang Utriza Yakin.
Melalui cuitan di akun Twitter miliknya, Ayang Utriza mengungkapkan bahwa rujukan Ustadz Adi Hidayat itu berasal dari buku berjudul 'Api Sejarah' karya Ahmad Mansur Suryanegara.
Ayang Utriza mengatakan bahwa buku yang dijadikan oleh Ustadz Adi Hidayat bermasalah karena tidak jelas dan tafsirnya bias.
Selain itu, rujukan Ustadz Adi Hidayat itu bukunya begitu kontroversi lantaran tidak dapat dipercaya untuk dijadikan historiografi Indonesia.
"Buku API SEJARAH (2 jilid) Ahmad Mansur Suryanegara yang katanya dijadikan sumber UAH itu bermasalah (rujukan tidak ada/tidak jelas/bukan sumber yang diakui, tafsirnya bias, dll.)," kata Ayang Utriza, dikutip Konten Jatim dari akun Twitter @Ayang_Utriza, Selasa (5/7/2022).
"Bukunya kontroversial, karena itu TIDAK dapat dipercaya untuk dijadikan buku historiografi Indonesia," sambungnya.
Pattimura, Protestan Taat, & Perlawanan melawan Penjajahan.
— Ayang Utriza Yakin (@Ayang_Utriza) July 4, 2022
1) Banyak sumber sejarah di Belanda & historiografi dlm artikel, bab-buku, & buku soal Kapiten Pattimura ini.
Buku terbaik & pertama soal PATTIMURA ini ditulis J.B.J. Van Doren, terbit 1857 di Amsterdam, berjudul???? pic.twitter.com/hZKlFg2MsC
Ayang Utriza kemudian menjelaskan soal kebenaran dari seorang Kapitan Pattimura yang diklaim memiliki nama lengkap Ahmad Lussy dan beragama Islam oleh Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Sebut Pattimura Beragama Islam, Ustadz Adi Hidayat Dibilang Bikin Citra Islam Jadi Konyol dan Malu-maluin: 'Obat Dari Kebodohan itu Ilmu'
Berdasarkan sumber-sumber sejarah di Belanda, pada kenyataannya Kapitan Pattimura merupakan penganut agama Protestan.
"Pattimura, Protestan Taat, & Perlawanan melawan Penjajahan. Banyak sumber sejarah di Belanda & historiografi dlm artikel, bab-buku, & buku soal Kapitan Pattimura ini. Buku terbaik & pertama soal PATTIMURA ini ditulis J.B.J. Van Doren, terbit 1857 di Amsterdam," terangnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO