Umat muslim tak akan asing dengan istilah ‘qada dan qadar’ yang berkaitan dengan takdir yang ditentukan oleh Allah SWT. Qada dan qadar menjadi salah satu elemen yang mestinya diimani umat muslim dan saling terikat satu sama lainnya. Namun, apa itu qadar?
Mengutip laman Gramedia, qadar secara istilah ialah bentuk perwujudan atas ketetapan Allah SWT atau qada tentang keseluruhan yang berhubungan dengan makhluk-makhluk-Nya. Adapun, ketentuan qada telah ada sejak dalam kandungan.
Di sisi lain, bahasa mengartikan qadar sebagai suatu peraturan, kepastian, atau ukuran.
Baca Juga: Apa Itu Qada? ‘Takdir’ yang Masih Bisa Diubah dengan Usaha
Dalam qadar, tercakup takdir yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi di kemudian hari.
Qadar berbeda dari qada yang masih bisa diubah, ia tak lagi bisa diubah bagaimana pun caranya. Pasalnya, qadar telah tertulis di Lauhul Mahfudz sejak kita masih berada di dalam kandungan.
Misalnya, jodoh, maut, dan lain sebagainya.
Meski bisa membuat sebagian umat ingin tahu, tak ada satu pun dari makhluk Allah SWT yang bisa mengetahui tentang segala sesuatu yang telah Allah tentukan di Lauhul Mahfudz dan tak bisa diubah lagi.
Jika dikaitkan dengan qada yang ditentukan sejak zaman azali dan bisa berubah, qadar merupakan realisasi Allah atas qada pada diri makhluk-Nya.
Baca Juga: Dalil Qada dan Qadar dalam Al-Qur’an sebagai Rukun Iman ke-6
Sejatinya, qada ialah ketentuan Allah atas segala sesuatu yang di dalamnya terdapat suatu kehendak Allah. Sementara itu, qadar ialah perwujudan atas kehendak, ketentuan, maupun ukuran yang Allah tetapkan atas segala sesuatunya.