Pernyataan Sandiaga Uno yang membenarkan adanya perjanjian tertulis antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berbuntut panjang. Dia dinilai tengah melancarkan serangan kepada mantan pasangannya itu di Pilgub DKI 2017.
Pengamat politik Refly Harun menduga, Sandiaga sengaja 'menyerang' Anies untuk mendapatkan posisi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Refly mengatakan bahwa Sandiaga bisa saja ditunjuk sebagai cawapres Ganjar atau Prabowo.
Baca Juga: Soal Perjanjian Utang Anies-Sandiaga, Refly Harun: Itu Bukan Ranah Publik
"Jatah bagi Sandi sesungguhnya wapres. Jadi wapresnya Ganjar atau wapresnya Prabowo, tergantung siapa yang akan diendorse oleh istana. Tidak mungkin bagi Sandiaga Uno untuk masuk lagi ke slot Anies karena mereka berasal dari rumpun yang sama," ujar Refly Harun dalam kanal YouTube-nya.
"Saat ini maka dalam tanda kutip menyerang Anies Baswedan adalah bagian dari upaya Sandiaga Uno untuk memberikan kontribusi agar dilihat bahwa bekerja. 'Saya tidak hanya diam saja menunggu jatah wapres Ganjar', mungkin begitu," jelasnya.
Lebih lanjut, Refly Harun juga menilai bahwa serangan-serangan yang dilakukan Sandiaga ialah upaya untuk mendelegitimasi Anies Baswedan.
Baca Juga: Pernah Jadi Pasangan Ideal, Kenapa Sandiaga Kini Balik Menyerang Anies?
"Serangan-serangan kepada Anies adalah upaya melakukan delegitimasi karena dia sedang mencari slot di luar Anies," tambah Refly Harun.
"Dan sangat mungkin slot itu adalah ke Ganjar Pranowo karena Sandiaga uno dengan jaringan pemilu di 2019 paling tidak masih banyak mengikat atau memikat orang-orang di pedesaan," imbuhnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024