Sandiaga Uno memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI pada 2018 silam. Ia meninggalkan Anies Baswedan untuk maju Pilpres bersama Prabowo Subianto.
Pada saat itu Sandiaga lebih memilih mundur daripada ambil cuti. Dia berusaha tampill all out untuk merebut kursi RI nomor 2. Namun Sandiaga justru mengalami kekalahan hingga dirinya merasa terpukul.
Baca Juga: Sandiaga Uno Disebut Masih Kerap Hadir di Acara PPP, Gerindra Beri Respons Begini
Ahli tata negara Refly Harun menilai, Sandiaga Uno berpeluang maju bersama Anies Baswedan di Pilpres 2024, seandainya dia tidak meninggalkan balai kota kala itu.
"Seandainya ya dia (Sandiaga Uno) memelihara sikap independennya kemarin. Dia bergerak berjuang dengan misalnya apalah relawan Sandi dan lain sebagainya, maka barangkali Sandiaga Uno bisa menjadi tipikal calon pemimpin yang bersaing sama Anies dari kubu posisi," kata Refly Harun di kanal YouTube-nya.
Refly kemudian mengatakan, salah satu kelemahan Sandiaga Uno adalah tak berani berjuang habis-habisan. Pria yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini merasa lebih untung jika bergabung dengan kubu pemerintah.
Baca Juga: Ditanya perihal Utang Rp50 Miliar Anies Baswedan, Sandiaga Uno: Saya Belum Bisa Kasih Statement
"Tapi sekali lagi itulah kelemahan seorang pengusaha. Dia tidak berani dia habis-habisannya, selalu berhitung. Memang bagi seorang pengusaha jauh lebih enak kalau menjadi part of government daripada oposisi," ujar Refly Harun.
"Sandiaga sekarang seperti sudah kehilangan kaki. Kaki oposisinya bersama Anies Baswedan hilang karena dia meninggalkan Anies," tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
