Menu


Apakah Paham Salafi Sesat? Simak Penjelasan Pakar Ini

Apakah Paham Salafi Sesat? Simak Penjelasan Pakar Ini

Kredit Foto: Unsplash/Mostafa Meraji

Konten Jatim, Depok -

Paham salafi yang dengan mudah bisa menyebut Muslim lain kafir, melarang berbagai benda maupun tradisi karena dianggap haram, serta punya pemikiran Agama Islam yang amat kaku, terkadang cukup meresahkan Muslim lainnya.

Adanya paham salafi ini didasarkan oleh pemikiran pengikutnya untuk memurnikan Agama Islam dan “membangkitkan” kembali periode keemasan Agama Islam yang disebut sebagai salaf.

Baca Juga: Sejarah Berkembangnya Salafi dalam Kebudayaan Islam

Salaf sendiri sebenarnya periode di mana para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in hidup. Zaman tersebut dianggap sebagai zaman keemasan, karena para Muslim mematuhi kaidah beragama Islam yang baik, benar dan tidak menyimpang.

Lantas, apakah paham salafi bisa dianggap sesat? Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Selasa (7/2/2023), terdapat sebuah buku yang mengupas tuntas mengenai paham salafi yang ditulis oleh pengarang bernama Syaikh Idharam.

Baca Juga: Apa Itu Salafi? Gerakan Ekstremis Demi Memurnikan Agama Islam

Sosok tersebut merupakan peneliti paham salafi yang memahami betul mengenai seluk beluk paham ini. Dan dari bukunya dengan judul “Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi”, dirinya sepakat untuk menyebut bahwa paham salafi itu sesat.

Orang-orang yang mengikuti paham salafi kerap menyebut bahwa Muslim lain sesat karena dirinya tidak mengikuti kaidah Agama Islam dengan baik dan benar. Namun, kenyataannya mereka menyuruh Muslim tersebut untuk hidup beragama dengan cara yang tidak senonoh, macam memakai teror atau paksaan.

Padahal, Agama Islam dikenal sebagai agama yang fleksibel dalam berkehidupan. Peraturan bisa disesuaikan mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan konteks yang ada.

Baca Juga: 4 Kulineran Sego Tempong Banyuwangi: Pilih yang Mana Pun, Bersiaplah ‘Ditampar’

Selain meneror dan memaksa, menyebut Muslim lain kafir atau musyrik adalah sesuatu yang dilarang dalam Agama Islam. Muslim yang baik tidak diizinkan untuk menilai Muslim lain dari luar dan menyebut kalau orang tersebut kafir atau musyrik.

Dengan demikian, menyatakan hal-hal di atas justru membuat perilaku mereka sudah menyimpang dari ajaran Agama Islam yang sesungguhnya.

Baca Juga: Mengenal Sego Tempong, Kuliner Pedas Banyuwangi yang Bikin Serasa Ditampar