Tokoh Indonesia, Effendi Gazali sebenarnya mempertanyakan niat Sandiaga Salahudin Uno membongkar adanya kesepakatannya Anies Baswedan sebelum pemilihan presiden 2024.
Padahal kata dia, perjanjian tersebut ditulis pada tahun 2017, saat Sandiaga menjadi wakil Anies di DKI Jakarta.
Baca Juga: Prabowo di Hadapan Sandiaga Uno: Undurkan Diri Jika Tak Percaya Pada Pimpinanmu!
“Saat dia (Sandiaga Uno) mengungkapkan dan kenapa dia mengungkapkan itu penting nanti indikator lah ya,” kata Effendi seperti dilansir dari tayangan TV One, Senin (06/02/23).
Effendi juga menambahkan bahwa perjanjian tertulis macam yang dilakukan Sandiaga dan Anies sifatnya sulit mengikat.
“Nanti kalau 24 Februari ada kontrak seperti ini, ada kontrak lagi buat deklarasi capres dengan 3 partai itu,” kata dia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024