Kasus dugaan korupsi Formula E yang tengah diusut KPK disebut-sebut sebagai upaya untuk menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada pemilu 2024.
Mengomentari situasi ini, pengamat politik dan akademis Memet Hakim menilai bahwa nama baik Anies Baswedan tidak akan hancur dengan adanya kasus tersebut. Dia mengatakan bahwa secara umum publik meyakini bila Anies bukan seorang koruptor.
Baca Juga: Sebut KPK Sebagai Alat Politik, Pengamat Ungkap Tugas Firli Bahuri Selaku Ketua
"Sebenarnya nggak juga (nama baik Anies hancur), karena orang secara umum percaya bahwa Pak Anies itu bukan koruptor," kata Memet Hakim di kanal YouTube Saeful Zaman.
Dia kemudian menceritakan bagaimana Anies Baswedan menolak untuk memberikan uang kepada kerabat yang telah membantu memenangkannya di Pilkada 2017 lalu.
"Dia nggak suka main-main uang. Bahkan ada sahabatnya dulu pernah membantu dia waktu mau jadi gubernur. Dia merasa berjasa kan, mintalah duit ke Anies. Enggak dikasih. Anies bilang 'nggak punya gaji saya cuma segini'," cerita Memet.
Baca Juga: Firli Bahuri Dituding Ngotot Penjarakan Anies, Memet Hakim Sebut KPK Sebagai Alat Politik
"Orang-orang (relawan) Anies ya nasibnya memang begini," tambahnya sambil tertawa.
Diketahui, Fitroh Rohcahyanto memutuskan kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) dan meninggalkan jabatannya sebagai Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tengah kontroversi kasus Formula E. Dia disebut menolak skenario Firli Bahuri untuk mentersangkakan Anies Baswedan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan