Fitroh Rohcahyanto memutuskan kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung) dan meninggalkan jabatannya sebagai Direktur Penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tengah kontroversi kasus Formula E. Dia disebut menolak skenario Firli Bahuri untuk mentersangkakan Anies Baswedan.
Mengomentari situasi ini, pengamat politik Saeful Zaman menyebut Firli kerap berupaya memenjaraka Anies lewat kasus Formula E. Hal tersebut ia sampaikan dalam kanal YouTube-nya, Minggu (5/2/2023).
Baca Juga: KPK Ditinggal 2 Pejabat Penting, Akibat Kasus Formula E?
"Kita melihat Firli Bahuri dalam banyak kesempatan kita saksikan seperti yang ngotot ingin mentersangkakan Anies Baswedan," kata Saeful Zaman.
Pernyataan Saeful kemudian disetujui oleh pengamat politik Memet Hakim yang saat itu turut hadir dalam diskusi. Menurut dia, KPK selalu membela kepentingan penguasa sejak bergantinya ketua lembaga antirasuah itu.
"Memang KPK ini sejak ganti ketuanya selalu membela kepentingan penguasa bukan menegakkan ke aliran atau memberantas korupsi dalam arti yang sebenarnya," terang Memet Hakim.
Saeful Zaman pun mempertanyakan apakah betul KPK sudah menjadi alat politik bagi penguasa seperti yang dikatakan oleh banyak pihak.
"Kalau begitu apa disinyalemen banyak pihak mengatakan bahwa ini KPK sudah jadi alat politik."
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024