Menu


Misteri yang Dikatakan PDIP Hobi Impor, Bukan Nasdem yang Disinggung?

Misteri yang Dikatakan PDIP Hobi Impor, Bukan Nasdem yang Disinggung?

Kredit Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Baru-baru ini, PDI Perjuangan (PDIP) menyebut partai pro pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hobinya mengimpor pangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP. 

Sekjen PDIP tersebut mengatakan bahwa PDIP tengah menunggu momentum terkait dengan kerja sama antar partai untuk Pemilu 2024. Ia menyebut bahwa PDIP tidak cocok bekerja sama dengan partai yang selalu melakukan impor.

Baca Juga: KIB Diduga Mau Merapat ke Koalisi Perubahan, Pengamat Salahkan PDIP: Terlalu Gamang dan Lamban!

"Kalau PDI kan dalam fakta-fakta empirisnya selalu bekerja sama dengan partai lain. Karena spirit gotong royong sebagai saripati dari Pancasila itu. Tetapi dalam kerja sama ini melihat momentum, ada kesesuaian ideologi, kesesuaian platform, kesesuaian desain terhadap masa depan, cara pandang terhadap masa depan," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

"Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini nggak cocok buat PDI Perjuangan," tuturnya.

Hasto menyebutkan bahwa PDIP tidak merasa takut ketinggalan partai-partai lain untuk membentuk sebuah koalisi. Hasto memandang bahwa hal yang sangat wajar apabila saat ini partai saling membentuk koalisi.

Lebih lanjut, Hasto menyebut bahwa PDI Perjuangan ingin bekerja sama dengan partai yang memiliki kesamaan visi misi. Ia menyebut bahwa saat ini PDIP tengah fokus untuk memperluas pemilih.

Sindiran Hasto ini mengerucut pada dugaan menteri dari Partai NasDem. Kendati begitu, Partai NasDem tidak merasa tersindir dengan pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tersebut.

Baca Juga: Atas Undangan Bertemu Megawati, Nasdem: Hasto Salah Sangka

Melansir dari berbagai sumber, Wasekjen NasDem, Hermawi Taslim menyebutkan bahwa kebijakan impor pangan bukan keputusan menteri. Ia menyebut bahwa impor sendiri merupakan keputusan bersama dari sejumlah kementerian dan lembaga negara.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Indonesia harus bisa berdaulat pangan. Ia mengatakan bahwa petani-petani di Indonesia bisa menghasilkan produk pangan sehingga tidak perlu lagi adanya impor pangan.

Hasto pun kemudian menyebut bahwa pemerintahan saat ini diisi oleh berbagai kepentingan partai. Ia menyebut bahwa hal itu disebabkan oleh PDIP yang tidak bisa membentuk pemerintahan sendiri.

Hasto mengatakan bahwa PDIP saat ini bekerja sama dengan partai lain yang ada dalam pemerintahan. Ia kemudian menyinggung adanya partai yang lebih memilih impor pangan.

Hermawi sendiri menjelaskan bahwa prinsip NasDem adalah membangun kebersamaan antara partai meskipun pilihan politik berbeda.Ia menyebut perbedaan pilihan di Pilpres 2024 bukanlah penghalang untuk membangun silaturahmi.

Lebih lanjut, Hermawi menyebut bahwa partainya merasa PDIP masih sebagai sahabat sesama parpol, hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran Puan Maharani secara resmi untuk mewakili Megawati menyambangi kantor NasDem beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, urusan sindir menyindir biarlah menjadi urusan dari Hasto sendiri. Hermawi menyebut pernyataan Surya Paloh yang menyebut keinginan bertemu dengan PDIP atau Megawati itu hanya menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan kemungkinan Surya Paloh untuk bertemu dengan Megawati.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.