Menu


Serangan Bertubi untuk Anies Baswedan, dari Istana Hingga Para Pendukung Pemerintahan Jokowi

Serangan Bertubi untuk Anies Baswedan, dari Istana Hingga Para Pendukung Pemerintahan Jokowi

Kredit Foto: YouTube/Official NET News

Konten Jatim, Jakarta -

Peneliti Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai bahwa Anies Baswedan kerap mendapatkan gangguan sebelum diusung Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Gangguan ini menurutnya datang dari banyak pihak, baik dari Istana, para pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga kelompok Islamophobia.

Meski begitu, gangguan ini menurutnya datang dari kesadaran demokratik masyarakat Indonesia yang belum menyeluruh dan kuat. Ia berkaca pada negara dengan demokrasi yang kuat, sosok potensial pemimpin seharusnya tak perlu mendapatkan gangguan seperti yang terjadi pada Anies.

Baca Juga: Erwin Aksa Sebut Anies Utang Sandi 50 Miliar, Eko Widodo Anggap Anies Tak Banyak Modal

"Orang berbeda pendapat itu biasa, semakin tangguh pertarungan itu semakin dinikmati sebagai bentuk pengejawantahan adanya komitmen bersama untuk membangun kebaikan bagi bangsa dan negara," ujar Firman dalam diskusi 'Indonesia Leaders Talk' yang dikutip Ahad (5/2/2023).

Gangguan yang terjadi pada Anies dan partai politik pendukungnya, mengingatkannya pada buku How Democracies Die. Mengutip buku tersebut, demokrasi mati kalau perbedaan dianggap sebagai momok dan bencana.

Demokrasi juga akan semakin lemah jika mereka yang berkuasa menggunakan seluruh perangkatnya untuk membunuh kalangan yang berseberangan. Ia berharap hal tersebut tak terjadi di Indonesia, dengan menganggap perbedaan dipandang sebagai bagian demokrasi yang harus dipelihara.

"Ini sebetulnya akar dari mengapa gangguan-gangguan itu demikian besar, demikian terasa, kadang juga demikian kekanak-kanakan. Karena memang kesadaran demokrasi yang belum kuat atau lemah di Indonesia saat ini, yang sayangnya tidak hanya di level masyarakat, tapi juga di level elite," ujar Firman.

Tantangan akan dihadapi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS yang sudah menyatakan dukungan kepada Anies. Mereka akan menghadapi suatu kelompok yang mengupayakan terbangunnya sistem politik pasca-reformasi.

Baca Juga: Faizal Assegaf Tanggapi Serangan Erwin ke Anies Baswedan: Licik, Intinya Mempermalukan Sandi  

Inti dari sistem politik pasca reformasi adalah post-democracy, yang terindikasi dari semakin turunnya indek demokrasi. Budaya politiknya permisif atau terbuka terhadap keinginan kekuasaan, yang seakan menjadikan perangkat pemerintahan sebagai alat menjegal lawan politiknya.

"Inilah tantangan yang dihadapi oleh Koalisi Perubahan saat ini, karena sedang tumbuh dan juga kalau menang pun, kekuatan yang sedang tumbuh ini tidak segera diredam, ini akan menjadi pekerjaan rumah," ujar Firman.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.