Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memberi saran pada Koalisi Perubahan jika mereka ingin tetap solid, hingga akhirnya bisa mencalonkan Anies Baswedan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurutnya, ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni NasDem, Demokrat, PKS harus bisa mengantisipasi deadlock.
"Pertama tentu deadlock ya, deadlock itu harus diantisipasi. Karena koalisi itu kan didasarkan pada untung dan rugi bukan sekedar ingin masuk surga atau baik-baikan ngomong di depan publik," ujar Adi dalam kanal YouTube CNN Indonesia, dikutip Konten Jatim pada Sabtu (4/2/2023).
Baca Juga: Safari NasDem ke Gerindra-PKB dan Golkar Dinilai Jadi Pesan Politik buat Demokrat-PKS
Pasalnya, Adi menilai, tak ada yang bisa menjamin jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Ahmad Heryawan (Aher) tak terpilih jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies, Demokrat dan PKS masih akan tetap teguh di Koalisi Perubahan.
"Siapa yang bisa menjamin kalau AHY yang tidak dipilih, Demokrat itu tidak goyang? Siapa yang juga bisa menjamin kalau Aher tidak dipilih misalnya oleh NasDem sebagai bacawapres Anies, (PKS) tidak goyang?" tambahnya.
Lebih lanjut, ia menilai, penentuan cawapres jadi hal yang krusial untuk bisa melihat nantinya koalisi tersebut bisa sustain atau tidak hingga pendaftaran secara resmi ke KPU pada Oktober 2023 mendatang.
"Apalagi misalnya tetangga sebelah juga menawarkan hal yang jauh lebih menggiurkan kepada PKS ataupun pada Demokrat," lanjutnya.
Maka dari itu, cawapres yang disepakati oleh ketiga partai politik (parpol) itu kunci stabilitas mereka.
Baca Juga: Safari NasDem ke Gerindra-PKB dan Golkar, Koalisi Perubahan Masih Belum Solid?
"Bagi saya cawapres itu adalah kunci stabilitas dan dukungan politik yang akan menghantarkan apakah penjajakan poros perubahan politik itu akan sustain atau tidak sampai bulan Oktober di 2024 ini," tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
