Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS hingga kini masih belum mengumumkan sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pengamat politik dan pakar hukum tata negara, Refly Harun pun memberikan sarannya.
Seperti diketahui, setelah sempat gamang dalam ketidakpastian lantaran hanya didukung Partai NasDem, Anies Baswedan kini dapat kepastian dalam melangkah menuju kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu setelah Partai Demokrat dan PKS menyatakan dukungan kepada eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Kini yang tengah dalam kegalauan Anies tentu berpasangan dengan siapakah dirinya dalam maju di ajang Pilpres tersebut.
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut Anies perlu sosok yang punya chemistry dengan pendampingnya dalam segala aspek.
"Anies sekarang ini sedang memikirkan. Yang saya bayangkan kalau saya jadi Anies pertama dia mencari orang yang chemistrynya ada yang enak jalan yang dia enak ngomong dan lain sebagainya," katanya melalui channel YouTubenya, Jumat (3/2/2023).
"Kita nggak tahu apakah itu Gatot, apakah Rizal Ramli apakah itu Khofifah karena yang komunikasi kan baru dua orang aja AHY dan Aher," lanjutnya.
"Apakah itu Puan Maharani jangan-jangan, atau Anies-Ganjar tiba-tiba kan bisa, tiba-tiba Anies-Airlangga kita ngga tahu ya kan," tambahnya.
Baca Juga: Surya Paloh Kode-kode Ingin Ketemu Megawati, Peluang Koalisi Masih Ada?
Diketahui, Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh pada awal Oktober 2022 lalu menyebut sengaja memberikan otoritas perihal cawapres ke Anies Baswedan untuk menjaga soliditas jika terpilih dan membentuk kabinet.
"NasDem ya kasih otoritas ke Bung Anies. Bagaimana tiba-tiba pilih cawapres yang tidak cocok. Itu namanya belum apa-apa cari penyakit," ucapnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan