Tidak sedikit ditemukan seorang Muslim yang hanya “sekedar” menjalankan kehidupan beragama tanpa memahami esensi lebih dalam dari Agama Islam itu sendiri. Orang tersebut cukup menjalankan perintah Allah SWT dan mendapatkan pahala.
Meskipun tidak bisa sepenuhnya disalahkan, tentunya akan lebih baik jika Muslim tersebut memiliki pengetahuan terhadap agamanya sendiri. Pengetahuan yang lebih banyak bisa ditemukan ketika Muslim ini memutuskan untuk bermazhab.
Baca Juga: 4 Mazhab Terbesar dalam Agama Islam. Apa Saja?
Memperoleh pengetahuan terkait Agama Islam bisa dikatakan sebagai salah satu tujuan seseorang untuk bermazhab, demikian informasi dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) dikutip pada Jumat (3/2/2023).
Percaya atau tidak masih ada orang-orang yang menganggap bermazhab dalam beragama itu tidak berpedoman, melanggar keduanya atau memahami agama tanpa dalil dan tanpa metode. Padahal, kasusnya tidak selalu seperti itu.
Baca Juga: Apa Itu Mazhab? Pemahaman Cendekiawan Islam soal Hukum Agama?
Benar adanya kalau bisa ditemukan mazhab-mazhab yang tidak jelas sumbernya dan cenderung menyesatkan. Alih-alih memperoleh pengetahuan terkait Agama Islam, umat Muslim yang mengikuti mazhab sesat tersebut malah mendapatkan dosa karena melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan.
Untuk itu, dijelaskan kalau bermazhab itu hanya absah bagi orang yang mampu mengenali mazhab imamnya di antara beberapa mazhab lainnya, mampu menalar dan mengupayakan dalil mazhabnya dan mampu membela mazhab yang dianut.
Jadi, bisa disimpulkan kalau bermazhab itu sangat penting bagi Muslim yang taat agar pemahaman dan praktik dalam Agama Islam ini benar.
Baca Juga: Profil Fadjar Djoko Santoso, Mantan Humas Presiden Yang Jadi Jubir Pertamina
Alasannya tidak lain karena bermazhab merupakan metode untuk mengetahui hukum suatu peristiwa yang dihadapi dengan merujuknya pada fiqih mazhab tertentu yang dianut atau upaya penyimpulannya dilakukan berdasarkan mazhab yang diyakininya.
