Analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Dato Karama Palu, Attock Suharto, mengatakan bahwa sangat wajar PKB selalu mengasosiasikan diri ke dalam Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut dikarenakan PKB dan NU memiliki hubungan simbiosis mutualisme.
"Jadi wajarlah jika PKB selalu mengasosiasikan diri ke dalam NU karena memang ia lahir dari rahim NU," kata Attock Suharto, mengutip fajar.co.id, Jumat (3/2/2023).
Baca Juga: Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama, Ganjar: Kontribusi NU Sangat Banyak
Sehingga, memang PKB akan tetap memperoleh suara NU secara signifikan meskipun kepengurusan NU sedang berbeda faksi dengan PKB.
"Karena PKB adalah NU, NU adalah PKB," jelasnya.
Meski suara NU adalah suara PKB, belum tentu suara Cak Imin. Mungkin saja NU bisa solid, jika kontestan pilpres yang lain tidak memiliki irisan massa idiologis yang sama.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO