Menu


Kenali Taman Bungkul Bersejarah yang Kaya Fasilitas di Jantung Surabaya

Kenali Taman Bungkul Bersejarah yang Kaya Fasilitas di Jantung Surabaya

Kredit Foto: GFDL

Konten Jatim, Jakarta -

Wisata di Surabaya memang cukup banyak sampai kita tak merasa bosan. Apalagi, di Wonokromo juga ada Taman Bungkul yang merupakan ruang terbuka. Seperti apa ulasannya?

Taman Bungkul ialah taman wisata kota yang letaknya di pusat Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Raya Darmo. Berdiri di atas tanah seluas 900 meter persegi, taman ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang serupa amfiteater, lajur joging, dan lainnya.

Rincinya, ada amfiteater dengan diameter 33 meter, lajur jogging dan lahan papan luncur, taman bermain anak, air mancur, sampai pujasera. Tak cuma itu, taman ini juga lengkap dengan internet berupa wifi yang terbuka untuk umum. 

Baca Juga: Mengenal Mitos dan Legenda Telaga Sarangan, Wisata Populer Lokal yang Mempesona

Jadi, tak ada istilah kurang update selama bermain di taman ini.

Jantung Kota Surabaya yang menjadi lokasinya pun membuat taman ini juga menjadi destinasi wisata populer selain hanya lahan hijau.

Taman ini punya asal usul yang tak lepas dari nama seorang tokoh berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Surabaya dan sekitarnya, yakni Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan Bungkul alias Mbah Bungkul.

Mengutip East Java, Mbah Bungkul ialah seorang ulama di Kerajaan Majapahit pada abad XV, yang juga merupakan saudara ipar Raden Rahmat alias Sunan Ampel. Letak makamnya pun di Taman Bungkul, yang juga menjadi tempat wisata religi bagi peziarah.

Baca Juga: Profil Telaga Sarangan: Fasilitas, Rute, dan Tiket Masuknya

Taman Bungkul berkembang begitu pesat sejak diresmikan pada Maret 2007. Ini salah satunya disebabkan kelengkapannya akan berbagai sarana penunjang, seperti telepon umum, area hijau, dan lainnya.

Bahkan, Taman Bungkul juga pernah meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Taman Terbaik se-Asia pada tahun 2013. Inilah penghargaan yang membawa nama Taman Bungkul hingga dikenal di kancah dunia kemudian.

Revitalisasi

Jangan kira, Taman Bungkul melalui perjalanan yang begitu hadir begitu saja. Taman ini juga menjadi perhatian khusus pemerintah setempat di balik cerita sejarahnya. Menurut berbagai sumber, Taman Bungkul pernah direvitalisasi beberapa kali sampai akhirnya menjadi ruang terbuka hijau (RTH) yang menyediakan banyak fasilitas publik.

Baca Juga: Menilik Pantai Pulau Merah dan Daya Tariknya, Betulkah Berwarna Merah?

Taman yang direvitalisasi selama dua tahun ini memakan dana sampai Rp1,3 miliar untuk revitalisasi besar-besaran. Adapun, dananya berasal dari Corporate Social Responsibility Telkom. 

Jadi Peresmian Taman Bungkul Surabaya ialah bentuk tanda tangan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Taman Bungkul yang diwakili Direktur SDM Telkom dan Wali Kota Surabaya semasa itu, Bambang D.H.

Pada 2014, taman yang satu itu kembali direvitalisasi karena kejadian pembagian es krim gratis yang membuat ribuan tanaman rusak hingga mati dirusak peminat. Menanggapinya, Wali Kota Tri Rismaharini langsung mengerahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk memperbaiki kondisi taman bersejarah itu segera.

Caranya, yakni dengan penanaman kembali spesies tanaman yang mati dan menambah jenis tanaman baru sehingga koleksi tanaman taman ini semakin beragam. Ditambah pula lubang biopori atau resapan air yang dipasang di sepanjang taman sebelah Jalan Darmo.

Baca Juga: Panduan Jalan-Jalan ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Sambangi Keindahannya!

Hingga kini, Taman Bungkul masih beroperasi dan dirawat dengan baik.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan