Menu


Masih Terikat Janji Politik dengan Prabowo, Anies Dinilai Problematik Jika Nekat Nyapres di 2024

Masih Terikat Janji Politik dengan Prabowo, Anies Dinilai Problematik Jika Nekat Nyapres di 2024

Kredit Foto: Facebook Prabowo Subianto

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menanggapi soal perjanjian politik antara Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ia menyebut, kontrak politik yang ditandatangani oleh aktor politik sangat rentan jika tidak dipenuhi.

Dalam hal ini, Prabowo bukan kali pertama mengalami kontrak politik dengan Anies Baswedan, sebab sebelumnya, Prabowo sendiri pernah melakukan perjanjian Batu Tulis dengan Megawati Soekarnoputri tahun 2009 lalu, namun perjanjian tersebut tidak terpenuhi.

Baca Juga: Bikin Gaduh Gegara Perjanjian Politik Prabowo-Anies, Arief Poyuono Serang Balik Sandiaga Uno: Mestinya Dia Ngaca

Burhanuddin menyebut kontrak atau perjanjian politik menjadi rentan karena tidak besifat hukum, namun terkait dengan etis dan moral.

Ia lalu menyampaikan bahwa ada kabar bahwa perjanjian itu berisi soal Anies tidak diperkenankan maju calon presiden (capres) tahun 2019 lalu.

Hal itu memunculkan pertanyaan soal keberlakuan perjanjian tersebut dengan rentang waktu Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Pertanyaanya, apakah perjanjian yang melarang Mas Anies maju selama Pak Prabowo maju sebagai capres hanya di 2019 atau termasuk pasca 2019?" kata Burhanuddin dikutip dari tayangan KOMPAS TV, Rabu (01/02/2023).

Baca Juga: Bukan Khofifah apalagi AHY, Anies Baswedan Bisa Jadi Next Jokowi Kalau Gandeng Sosok yang Satu Ini

Burhanuddin sendiri mengaku tak berani berandai-andai mengenai isi perjanjian tertulis antara Prabowo dan Anies.

Pasalnya hingga saat ini hanya satu pihak, yakni Sandiaga Uno, saja yang berani mengklaim mengenai perjanjian tertulis tersebut, sementara yang lainnya masih bungkam dan perjanjian itu disebut tersimpan di brangkas milik Fadli Zon.

Akan tetapi, Burhanuddin menilai Anies akan menjadi problematik apabila perjanjian tertulis itu memang benar-benar ada, berlaku untuk Pilpres 2024 dan ditandatangani oleh sang mantan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Pernah Partneran di Pilgub DKI, Pengamat Kaget Sandiaga Bongkar Perjanjian Politik Prabowo-Anies: Memang Cukup Mengejutkan

"Tapi kalau betul bahwa ada perjanjian tersebut dan tidak hanya mengikat di 2019, tapi juga 2024 maka secara etis Mas Anies tentu akan problematik karena dia tanda tangan. Kalau betul ya, kan kita belum bisa berandai-andai sekarang karena ini baru satu versi," ungkapnya.

"Misalnya itu ada, tentu akan sangat menyulitkan (Anies) buat maju Pilpres," lanjutnya menambahkan.

Lebih lanjut, Burhanuddin menegaskan perjanjian tertulis atau kontrak politik tersebut sah dalam politik.

Pengungkapan soal kontrak politik itu dinilai ingin mengatakan kepada publik bahwa Anies terikat perjanjian dengan Prabowo.

Baca Juga: Ketiga Parpol Sudah Resmi Dukung Anies Baswedan Nyapres di 2024, Koalisi Perubahan Tinggal Tunggu Waktu Tepat buat Deklarasi

"Sekali lagi ingin mengatakan kepada publik bahwa Mas Anies terikat oleh kontrak politik tadi, tapi sepanjang belum dibuka secara terang benderang saya tidak tahu apakah kontrak politik itu persis mengikat hanya di 2019 ataukah masuk di 2024," tandasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.