Menu


Meski Demokrat Ngotot Usulkan Sang Ketum, NasDem Tetap Tolak Duet Anies-AHY , Ternyata Gegara Ini

Meski Demokrat Ngotot Usulkan Sang Ketum, NasDem Tetap Tolak Duet Anies-AHY , Ternyata Gegara Ini

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pegiat media sosial, Singgih Sahid menyinggung soal pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Capres) oleh Koalisi Perubahan. Ketiganya yaitu NasDem, PKS, dan Demokrat.

Pada prosesnya, Koalisi sempat mengalami kegagalan deklarasi terhadap Anies. Salah satu alasannya ditebak oleh sejumlah pengamat, yaitu lantaran NasDem tak sepakat pemasangan antara Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Rp500 Triliun Anggaran Kemisikinan Dipakai untuk Rapat, PSI Desak Transparansi

“Ya walaupun sudah ngotot menyodorkan AHY untuk diduetkan dengan Anies, ternyata juga tidak mudah untuk bisa diterima, penolakan justru datang dari nasdem sendiri, kenapa ya?,” ujar Singgih, dikutip dari kanal YouTube 2045 TV, Selasa (31/1/2023).

Hal itu, kata Singgih, lantaran NasDem sendiri ingin merogoh keuntungan pribadi di atas kepentingan koalisi.

“Ternyata, NasDem nggak mau, coattail effect-nya justru mengalir deras ke Demokrat,” kata Singgih.

Namun, mau tak mau, Demokrat memang hanya bisa menumpang pada NasDem untuk mengusung Anies.

Kata Singgih, ada sejumlah alasan yang membuat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memilih berlabuh ke NasDem dibandingkan PDI Perjuangan (PDIP) atau Gerindra.

Baca Juga: Selain Kader NasDem, Erick Thohir Berpeluang Disingkirkan Saat Reshuffle Kabinet

Singgih pun menyinggung dosa masa lalu SBY kepada Megawati Soekarnoputri pada ajang Pilpres 2004 silam.

“Nggak mungkin kan SBYbisa menyodorkan nama putranya, AHY kepada PDIP atau Partai Gerindra, Megawati belum bisa melupakan kelicikan SBY yang telah membohongi dirinya menjelang Pilpres 2004 lalu,” ujar Singgih.

“Ya sudah 19 tahun berlalu, tapi mungkin selamanya Mega akan mengingat SBY sebagai sosok pembohong, sehingga mustahil kedua partai mereka akan berkoalisi,” lanjutnya.

Baca Juga: Bertemu Megawati, Gibran Enggan Beberkan Isi Pertemuannya

Di sisi lain, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang juga diusung partainya untuk maju lagi sebagai Capres tentu mengingat keterlibatan SBY dalam dalam dewan kehormatan perwira TNI pada masa pergolakan reformasi.

“Dewan kehormatan perwira itu telah menimpakan kesalahan jenderal-jenderal masa Orba hanya kepada Prabowo,” ujar Singgih.

Hal yang mendasarinya tentu karena Prabowo saat itu masih merupakan menantu dari presiden kedua, Soeharto yang dicap sebagai bapak Orba.

“Ya gampang saja sih, karena status Prabowo saat itu adalah menantu dari Soeharto, membuatnya paling mudah untuk dikorbankan, itu seperti mengkambinghitamkan Prabowo,” terang Singgih.

Baca Juga: Desak Jokowi Buat Singkirkan Kader NasDem, Rocky Gerung: PDIP Mau Kuasai Kabinet

Dengan tercemarnya nama Prabowo pada masa Orba itulah, lantas membuat dirinya bak memiliki dendam masa lalu dengan SBY. Apalagi, SBY disebut Singgih sudah seperti mencuci dosa semenjak menjabat sebagai presiden RI.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024