Pertemuan antara Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disinyalir tidak terlepas dari reshuffle kabinet. Selain itu pertemuan keduanya juga menandakan adanya jalinan komunikasi yang tengah dibangun kembali usai memanas.
Diketahui pihak Istana dan Partai NasDem dikabarkan memanas usai Ketua Umum NasDem Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.
Baca Juga: Jokowi Mendadak Panggil Surya Paloh ke Istana, Begini Penjelasan DPP Nasdem
"Selama ini pasca deklarasi NasDem untuk Anies sebagai capres di 3 Oktober yang lalu itu membuat pihak Istana gusar, marah, dan ujung-ujungnya tanda petik ingin me-reshuffle menteri dari NasDem. Dari situ, Surya Paloh pun sulit untuk berkomunikasi dengan Jokowi," kata analis politik Ujang Komarudin, mengutip Suara.com.
Menurut Ujang, pertemuan Paloh dan Jokowi juga tidak terlepas dari pertemuan yang lebih dahulu dilakukan Paloh dengan Menteri Koordinator Bidang Maritin dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Eropa pada akhir tahun lalu.
Ujang mengatakan pertemuan Paloh dan Luhut memiliki andil untuk membuka kembali komunikasi antara Paloh dengan Jokowi yang sempat renggang. Ujang juga menyoroti sikap Paloh yang memerintahkan Fraksi NasDem di DPR untuk mendukung semua kebijakan-kebijakan Jokowi.
"Saya melihat kemungkinan satu itu ingin menjalin komunikasi kembali antara Surya Paloh dengan Jokowi yang selama ini memang dekat, selama ini memang selalu bersama-sama dalam pemerintahan Jokowi jilid pertama antara Jokowi dengan NasDem," kata Ujang.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO