Hari ini, tepatnya pada 27 Januari 1981, terjadi tragedi besar yang menewaskan hingga ribuan orang dalam tenggelamnya kapal laut KMP Tampomas II. Tragedi ini diperingati dengan lagu-lagu dari Iwan Fals, Ebiet G. Ade, sampai Doel Sumbang.
Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II sendiri merupakan kapal penumpang milik Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo Laut Jawa.
Kapal yang dinahkodai oleh Kapten Abdul Rivai ini kala itu tengah menempuh perjalanan dari Jakarta ke Sulawesi dan karam hingga menewaskan ribuan penumpang.
Baca Juga: 100 Hari Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana Nasib Keluarga Dan Kerabat Korban?
Tentang Kapal: Tua dan Mahal, Perawatan Seadanya
Sejatinya, KMP Tampomas II berawal dari nama MV Great Emerald yang diproduksi pada 1956 oleh Mitsubishi Heavy Industries di Shimonoseki, Jepang. Kapal ini tergolong jenis Kapal RoRo (Roll On-Roll Off) dengan tipe Screw Steamer ukuran 6139 GRT dan bobot mati 2.419.690 DWT.
Kapasitasnya mencapai 1.250-1500 orang penumpang dengan kecepatan maksimum 19,5 knot. Lebarnya 22 meter dan panjangnya 125,6 meter.
PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN) dari pihak Jepang, Comodo Marine Co. SA membeli kapal ini seharga USD8,3 juta. Lalu, PT PELNI membelinya dengan mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT PANN.
Dinyatakan afkir karena berumur lebih dari 25 tahun oleh Jepang sendiri, banyak pihak yang heran akan mahalnya harga kapal yang justru pernah ditawarkan ke perusahaan pelayaran swasta lain hanya seharga USD3,6 juta.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024