Sebagai wilayah yang jadi langganan banjir, upaya untuk menanggulangi bencana yang satu ini pastinya dinanti-nanti masyarakat DKI Jakarta. Tak heran, Sodetan Ciliwung yang merupakan salah satu proyek pengendali banjir kembali jadi sorotan karena diketahui mangkrak hampir 6 tahun.
Disebut Kantor Berita Antara, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akhirnya berhasil membebaskan lahan yang selama ini menjadi penyebab mangkraknya pembangunan proyek itu. Diketahui, warga sekitar Bidara Cina menolak proyek ini pada 2015 karena tak ada sosialisasi sebelum penertiban lahan.
Baca Juga: Mangkrak 6 Tahun, Heru Budi Berhasil Selesaikan Masalah Pembebasan Lahan di Proyek Sodetan Ciliwung
Heru bahkan sempat dipuji Presiden Jokowi atas kinerjanya yang baru 3 bulan menjabat itu, bisa membebaskan lahan yang tersebut.
Sodetan itu sendiri diketahui punya luas masing-masing ruas mencapai 3,25 meter dan terbentang 1,3 km dengan kapasitas air 33 m3/detik di posisi siaga empat dan 63 m3/detik di posisi siaga satu.
Sodetan Ciliwung ini dianggarkan mengikuti hasil kesepakatan semasa jabatan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan total biaya Rp1,2 triliun.
Namun, selain sodetan Ciliwung, ada dua proyek lain yang turut diharapkan jadi pengendali banjir Jakarta. Proyek ini dibangun baik di dalam atau luar Ibu Kota Negara ini. Berikut ulasannya:
1. Proyek 942
Mengutip laman jakarta.bpk.go.id, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, nama proyek 942 tidaklah digunakan tanpa maksud. Nama ini berkaitan dengan pembangunan infrastruktur pencegah banjir yang meliputi 9 polder, 4 waduk, dan peningkatan kapasitas 2 sungai.
Berikut deretan polder, waduk, dan sungai dalam Proyek 942:
Pembangunan Polder:
- Polder Kelapa Gading (Betik & Artha Gading);
- Polder Pulomas;
- Sub-Polder Marunda (JGC-Metland);
- Polder Muara Angke;
- Polder Teluk Gong;
- Polder Mangga Dua;
- Polder Green Garden;
- Polder Kamal;
- Sub-Polder Pompa Tipala-Adhyaksa.
Pembangunan waduk:
Baca Juga: Tanggapi soal Sodetan Ciliwung, Fahri Hamzah: Ibu Kota Harus Dipisahkan dari Konflik Politik Rutin
- Waduk Pondok Ranggon;
- Embung Wirajasa atau Pilar Jati;
- Waduk Brigif;
- Waduk Lebak Bulus.
Pembangunan sungai:
- Peningkatan kapasitas sungai besar dan sodetan kanal Museum Bahari;
- Peningkatan kapasitas sungai Ciliwung Hilir Kawasan Pasar Baru.
2. Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Proyek bendungan Ciawi dimulai pada 2016 dan telah rampung pada 2022, disebut laman sda.pu.go.id. Namun, bendungan ini baru diresmikan pada 23 Desember 2022 oleh Presiden Joko Widodo didampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tinggi bendungan Ciawi ini 55 meter dengan daya tampung 6,05 juta meter kubik dan luas area genangannya mencapai 39,4 hektare. Ukuran sebesar ini menjadikan bendungan yang bisa mereduksi banjir sampai 11175 m3/detik.
Ada pula bendungan Sukamahi yang punya kapasitas tampung hingga 1,68 juta m3 seluas area genangan 5,23 hektare. Bendungan yang kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar ini mungkin bisa menahan banjir mencapai 1,47 m3.
Adapun, biaya pembangunan bendungan ini hingga Rp1,3 triliun seperti disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan