Atas dasar inilah Gun Romli mengatakan bahwa Pakar Budaya tersebut terlalu fokus kepada paha.
Menurutnya, pakar budaya itu harusnya bisa melihat eksensi dari kostum keseluruhan dan fokus pada tariannya.
Mata sange cuma fokus ke paha, gak bisa lihat kostum keseluruhan & tarian. Bahaya orang ini disebut pakar budaya & seni. Bagusnya pakar budaya sange aja dia pic.twitter.com/Gx1vcc0hVZ
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) June 27, 2022
"Mata ***** cuma fokus ke paha, gak bisa lihat kostum keseluruhan & tarian. Bahaya orang ini disebut pakar budaya & seni. Bagusnya pakar budaya ****** aja dia," tulisnya pada akun Twitter @GunRomli, Sabtu, (27/06/2022).
Sontak cuitan tersebut ramai dikomentari oleh warganet, dengan beragam komentar.
"dolalak itu asalnya yang nari laki2 dan emang celananya gak sependek itu. enak banget tu mulut ngatain orang," tulis @we*****nn.
"Para pakar budaya UGM ketika pulang ke rumah dlm kondisi auto BUCENG (Burungnya Ngaceng) semua dech," tulis @mu******75.
"Kalo Pahanya Hitam,tentu dia tidak akan perduli,solanya kalo hitam jadi sama dng Celana Pendeknya," tulis @ar****30.
"Makanya Kalau nonton Pergelaran Seni Begini, Jangan Ngeras Otaknya, Nonton Pergelaran Seni Bukan Untuk Ngidupin Burung," tulis @si*****u1.
"Bini lo aja rom suruh nari bgitu,,, suruh pamer paha dpan publik... mau gk lo," tulis @bo*****a3. []
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024