Menu


Pebisnis Ini Ungkap SOP Pemasaran Produk, Hmmm...Bisa Jadi Manajemen Holywings Memang Sengaja Tutup Mata dan Ingin Numbalin Karyawannya

Pebisnis Ini Ungkap SOP Pemasaran Produk, Hmmm...Bisa Jadi Manajemen Holywings Memang Sengaja Tutup Mata dan Ingin Numbalin Karyawannya

Kredit Foto: Instagram/Holywings

Konten Jatim, Jakarta -

Influencer yang juga pebisnis, dokter Tirta Mandira Hudhi menjelaskan Standar Operasional Prosedur yang biasa dilakukan saat ada kampanye pemasaran produk.

Di mayoritas perusahaan, kata dia, sebuah "campaign" yg berkaitan tentang strategi marketing harus mendapat izin dahulu dari Chief Marketing Officer (CMO) alias Direktur Pemasaran. CMO masuk dalam jajaran direksi alias Board of Director (BOD).

Menurut Tirta, CMO harus tahu tentang strategi marketing karena hal itu sangat terkait dengan budget dan rancangan strategi tahunan. Setiap strategi marketing yang dibuat juga harus dipresentasikan detail.

"Misal, SAC ada evaluasi, toko mana paling sering complaint / omset ga mencapai target. Itu menjadi tugas perusahaan benerin. Dari atasan rapat sampaikan problem > delegasikan ke tim marketing > tim akan berikan feedback berupa ide > rapat > persetujuan > solusi > cairkan anggaran."

"Makanya ada jabatan COO, CEO, CMO, itu bukan sekedar jabatan gaya2 an. Tugas yang di embang banyak, jika sampai decision yg diambil salah, bisa berdampak ke banyak hal di perusahaan itu ke depannya," tulis Tirta dalam utas di twitternya, Minggu (26/7/2022).



Tirta melanjutkan, jika ada sebuah masalah yang terjadi, maka harus dievaluasi secara runut. Jika kesalahannya sangat fatal, berdampak domino, dan terkait decision, apalagi melibatkan anggaran yang besar, maka yang dicopot biasanya bukan anggota tim, tapi CMO itu sendiri.

Baca Juga: Kasus Penistaan Agama, Holywings Sudah, 'Holypanci' Aja yang Belum, Kapan Nih Pak Polisi?

"Yg mencopot siapa? Ya kalo dia closed company / family company tentu adalah pemegang saham mayoritas. Kalo public, ya tentu RUPS, kalo diluar jadwal ya namanya RUPS luar biasa melibatkan seluruh stake holder," tulis Tirta.


Dokter Tirta sendiri tak menyebut tujuannya membuat utas tersebut. Namun, ada beberapa netizen yang langsung mengkaitkannya dengan polemik Holywings.

Seperti diberitakan, manajemen Holywings mengaku tidak tahu menahu seputar promosi minumas keras gratis untuk orang bernama Muhammad dan Maria.

Promosi itu berujung pelaporan dari sejumlah pihak yang menganggap hal itu sebagai penistaan agama.

Kasus dugaan penistaan agama oleh Holywings selanjutnya berlanjut pada penahanan enam karyawannya.

Sikap manajemen Holywings yang mengaku tidak tahu soal promosi mengundang kritikan dari sebagian kalangan. Ada yang menduga manajemen Holywings berupaya cuci tangan dan sengaja menjadikan 6 karyawannya sebagai tumbal.

Salah satu orang yang menduga manajemen Holywings berupaya cuci tangan adalah pakar Cyber Security Teguh Aprianto.

"Ini perusahaan keren banget ya, sekalinya ada masalah langsung cuci tangan," ketik Teguh dalam twitternya @secgron, Sabtu (25/06/2022).

Bahkan ia menilai Holywings terlihat tidak memberikan kepada karyawannya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu.

BACA JUGA: Kisruh Penistaan Agama oleh Holywings! Eks-HTI Ini Salahkan Rezim Jokowi, Katanya: Pemerintah Tak Bertindak Bikin Kapok

"Masalah beginian sampai ke penjara itu aneh banget, tapi lebih aneh lagi karyawannya ga dilindungi sama sekali. Buat yg masih kerja di tempat ini, ini tanda bahaya," tulisnya kembali.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan