Menu


Alas Purwo: Lokasi Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Kaya Misteri

Alas Purwo: Lokasi Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Kaya Misteri

Kredit Foto: Instagram/Banyuwangi Punya Cerita

Konten Jatim, Jakarta -

Apakah Anda pernah mendengar tentang Alas Purwo? Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) ialah sebuah taman nasional di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Mengutip situs resmi TN Alas Purwo, kawasan ini pada awalnya berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 01 September 1939 dengan luas areal 62.000 ha.

Baca Juga: Keindahan Tumpak Sewu, Tumpukan 'Seribu' Air Terjun yang Manjakan Indra

Wilayah ini juga termasuk pesisir pantai selatan dan kawasan ini termasuk Semenanjung Blambangan. Adapun, ekosistem yang hadir di dalamnya merupakan hutan hujan tropika yang terbagi menjadi hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, sampai padang rumput.

Menariknya, TN Alas Purwo menjadi tempat ritual Pagerwesi bagi umat Hindu. Di dalamnya, ada Pura Luhur Giri Salaka. 

Di dalam taman nasional yang satu ini, keanekaragaman hayatinya sangat tinggi. Bahkan, jenis tumbuhan yang ditemukan sedikitnya 584 jenis dengan bentuk rumput, herba, semak, liana, sampai pohon.

Baca Juga: Simak Cara ke Air Terjun Tumpak Sewu: Rute Lengkap dan Penginapan

Tak cuma itu, di taman nasional ini juga terdapat berbagai jenis hewan darat, seperti banteng, rusa, kijang, kancil, anjing hutan, macan tutul, sampai kucing hutan. Ada pula berbagai jenis burung seperti rangkong badak, kangkareng perut putih, ayam hutan hijau, merak, sampai ayam hutan merak.

Mengagumkannya lagi, TN Alas Purwo merupakan salah satu taman nasional model di Indonesia yang pemanfaatannya disesuaikan dengan keadaan wilayahnya. Ekosistem asli di taman nasional ini dijaga dengan ditetapkannya sistem zonasi, yang pemanfaatannya untuk penelitian, ilmu pengetahuan, budidaya, rekreasi, sampai pariwisata.

Keadaan sosial, ekonomi, dan budaya

Baca Juga: Mengenal Candi Penataran di Utara Blitar, Tampak Halaman, dan Sejarahnya

Di sekitar kawasan ini, sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya ialah bertani, buruh tani, dan nelayan. Kebanyakan masyarakat nelayan tinggal di wilayah Muncar yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa. 

Meneliti berbagai sumber, meski mayoritas penduduk di sekitar kawasan ini beragama Islam, banyak pula yang memeluk agama Hindu, terutama di desa Kedungasri dan Desa Kalipait. Masyarakat sekitar TN Alas Purwo secara umum tergolong masyarakat Jawa Tradisional.

Misteri

Jika ditanya terkait hal yang paling diingat publik tentang TN Alas Purwo, kemungkinan besar ialah keangkerannya yang disebut paling angker se-Jawa. Konon, banyak orang yang tersesat, dirampok, sampai dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas Purwo pada zaman dulu. 

Baca Juga: Wisata Sejarah di Candi Penataran Blitar, Menatap Masa Lampau dengan Cara ini

Disebut pula, tempat ini didiami oleh banyak makhluk halus. Di sisi lain, bertapa, semedi, sayan, bayenan, sampai selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan batin masih banyak dilaksanakan di sana.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024