Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah pernyataan yang menyebut proyek sodetan Kali Ciliwung mangkrak. Ia menyebut sebenarnya dalam enam tahun terakhir ini proyek sudah dikerjakan namun tidak optimal.
Hal ini dikatakan Heru untuk merespon soal pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut pengerjaan Sodetan Ciliwung mangkrak selama 6 tahun terakhir. Pekerjaan terakhir sebelum ia lanjutkan adalah konstruksi di bagian titik masuk air atau inlet.
"Secara fisik yang di inlet (titik masuknya air) iya (dikerjakan). Tapi secara keseluruhan ada beberapa kendala. Sehingga, enggak optimal juga. Enggak bisa (dilanjutkan) juga. Kira-kira begitu," ujar Heru usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Kamis (26/1/2023).
Sementara, untuk konstruksi titik keluarnya air atau outlet sodetan di daerah Kebon Nanas, sejak 2016 hingga 2022, tidak dikerjakan. Salah satu faktornya adalah pembebasan lahan di bantaran kali.
Akibatnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak bisa melanjutkan proses pengerjaan outlet sodetan.
"Yang di outlet-nya sejak berapa kurun waktu itu memang berhenti karena salurannya harus dilebarkan, di sana ada beberapa kendala, ada rumah warga," ucapnya.
Persoalan lainnya adalah perincian data dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN hingga pemilik lahan Trisakti.
Baca Juga: Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Pegiat Medsos: Bukti Anies Hanya Bisa Susun Kata-kata
"Terus ada yang harus didetailkan data dengan BPN, dengan Trisakti, dan sekarang sudah selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi meninjau proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Senin (24/1/2023). Jokowi menegaskan kalau pembangunan tersebut bakal selesai pada April 2023.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024