Sikap PDIP soal restrukturisasi tak lagi kuat. Banteng yang awalnya lantang menuntut reshuffle, kini sudah tenang. Hal itu terlihat dari sikap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tidak mau menyebutkan partai mana yang layak diatur, menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
Sikap Hasto ini berbeda jika dibandingkan pada akhir tahun lalu, atau tak lama setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Saat itu, Hasto dengan lantang menyerang NasDem dengan menyebut misalnya, ada duri dalam daging.
Baca Juga: Tak Ada Tawar-Menawar, Gerakan Jokowi Saat Reshuffle Dibocorkan PPP
Tak hanya Hasto, sejumlah elite PDIP pun bergantian mendesak reshuffle. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat misalnya, secara lugas meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja dua menteri dari NasDem yaitu Menteri Pertanian Syahrul Limpo dan Menteri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Kini, setelah rumor reshuffle akan digelar pada 1 Februari nanti, sikap PDIP sudah tak galak lagi. Hasto bilang, partainya sudah memberi masukan kepada Presiden terkait perombakan kabinet tersebut. Menurut dia, pertimbangan itu tentu berdasarkan kinerja dan efektivitas pemerintahan di dalam sisa masa jabatan sehingga bisa betul-betul ditingkatkan. Hasto menuturkan, keputusan reshuffle ada di tangan Presiden Jokowi.
Siapa saja menteri yang disorot, Hasto tak mau mengungkapkan. "Ini kan (reshuffle) menyangkut orang, tidak bagus kalau kita sampaikan secara terbuka. Jadi, PDIP akan menjaga etika politik. Masukan sudah diberikan, sekarang Presiden yang ambil keputusan. Karena reshuffle hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden," kata Hasto, di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), kemarin.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024