Proyek Sodetan Ciliwung kembali dilanjutkan setelah selama enam tahun mangkrak. Diketahui bahwa alasan mangkraknya proyek ini karena ada kendala pada pembebasan lahan.
Sodetan Ciliwung dibangun untuk memecah Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur agar tidak banjir. Proyek ini dimulai dari titik area masuknya air yang ada di Sungai Ciliwung, yaitu kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur. Sementara air akan keluar di Kanal Bnajir Timur kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Baca Juga: Pertanyakan Mangkraknya Sodetan Ciliwung, Pegiat Medsos: Apa Anies Tahu Cara Tangani Banjir?
Karena alasan itu, Sodetan Ciliwung sangat penting untuk dibangun mengingat urgensinya. Pegiat media sosial Ade Armando kemudian mempertanyakan, mengapa proyek sepenting ini bisa mangkrak selama enam tahun, tepatnya era Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Korban sudah berjatuhan selama masa itu dan kini baru dihidupkan kembali dengan kehadiran Heru Budi Hartono," ujar Ade Armando, mengutip video yang diunggah di kanal COKRO TV.
Ade membandingkan apa yang telah diperuat Heru dengan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya yaitu Anies Baswedan. Ade mempertanyakan apakah Anies paham dalam penanganan banjir.
Baca Juga: Bukan Sengaja Diabaikan, Ternyata Ini Alasan Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun
"Begitu Pak Heru bekerja, masalah pembebasan lahan itu dengan segera terselesaikan cuma dalam bilangan bulan. Jadi persoalannya adalah pada apakah Anies tahu apa yang harus dikerjakan untuk menangani banjir? Apakah dia sanggup menjalankannya? Apakah dia mau melakukannya?" tambah Ade Armando.
Ketika Heru mengambil alih proyek, Pemerintah Jakarta Timur berhasil membongkar 59 bangunan di bantaran Sungai Ciliwung. Heru sendiri mengatakan bahwa proyek ini akan selesai pada April 2023.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan