Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai bahwa peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) milik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menunjukkan bukti keseriusan.
Keseriusan koalisi yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bahkan dinilai lebih daripada Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Perubahan.
peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi simbol koalisi Kebangkitan Indonesia Raya lebih terlihat serius daripada Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP) dan Koalisi Perubahan. Khusus Koalisi Perubahan hingga kini bahkan belum meneken secara resmi kesepakatan koalisi.
Baca Juga: Ditanya soal Kemungkinan Ganjar Pranowo Jadi Cawapres, Prabowo: Harus Berunding dengan PKB
"Ya, kalau sudah punya sekber berarti Gerindra-PKB terlihat lebih serius dibandingkan KIB dan Koalisi Perubahan dalam membangun koalisi. Koalisi Perubahan masih sibuk tarik menarik siapa yang bakal menjadi cawapres Anies. Sedangkan KIB masih ragu dan bingung menentukan kandidat dari ketua umum parpol," kata Arifki, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (24/1/2023).
KIB sampai sekarang masih belum mendeklarasikan siapa bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Lalu Koalisi Perubahan masih belum menentukan bakal cawapres yang akan mendampingi Anies.
Arifki melihat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya berkemungkinan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Prabowo menurut Arifki, selain mempertimbangkan ambang batas pencalonan, menggaet Cak Imin juga bertujuan menambah lumbung suara di Jawa Timur.
Baca Juga: Pengamat Sebut Koalisi Gerindra-PKB Lesu dan Kurang Energi Kemenangan
KIB sampai sekarang masih belum mendeklarasikan siapa bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung. Lalu Koalisi Perubahan masih belum menentukan bakal cawapres yang akan mendampingi Anies.
Arifki melihat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya berkemungkinan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres. Prabowo menurut Arifki, selain mempertimbangkan ambang batas pencalonan, menggaet Cak Imin juga bertujuan menambah lumbung suara di Jawa Timur.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO