Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak terima dengan adanya mantan narapidana dari kasus korupsi yang mendapat sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu 2024.
Menurut partai yang dipimpin Giring Ganesha itu, adanya mantan napi korupsi dalam kontestasi senator sama saja dengan mencederai demokrasi dan membuat Pemilu tak lagi berintegritas.
"Kita tolak, PSI sebagai representatif partai anak muda jelaslah menolak eks Koruptor jadi pejabat publik lagi, karena itu jelas mencederai demokrasi Pancasila kita, dan sebagai anak muda kita ingin pemilu yang berintegritas," kata Jurubicara DPP PSI, Belmondo Scorpio, dalam keterangan yang diterima Akurat.co di Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.
Baca Juga: Mundur dari PSI, Michael Victor Sianipar Mantap Gabung Dengan Perindo
Politisi muda itu juga menyayangkan apabila ada eks koruptor yang bisa langsung menjadi bakal calon DPD RI. Dia beranggapan harusnya syarat calon DPD dipersulit sama dengan calon DPR dan DPRD.
"DPD ini harusnya syaratnya sama dengan DPR dan DPRD dipersulit seperti putusan MK kemarin, kita ga ada jaminan mereka ini tidak akan melakukan lagi," tutur Belmondo.
Selain itu, Belmondo juga tegaskan bakal calon DPD ini harusnya juga sampaikan ke publik bahwa dirinya pernah sebagai eks koruptor, tujuannya agar pemilih terbesar ditahun 2024 yaitu anak muda bisa tahu latar belakang pejabat publik yang akan dipilihnya.
Baca Juga: Survei: PDIP dan PSI Menjadi Partai Dengan Tingkat Ketidaksetujuan Publik Tertinggi
"Anak muda harus tahu latar belakang calon pejabat publik yang eks koruptor supaya bisa dinilai, Jika tidak, bisa turun Kepercayaan anak muda terhadap pejabat publik, makin apatis, bahkan presepsi anak muda terhadap demokrasi bisa buruk," tambahnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024