Menu


Cadas! Loyalis Jokowi Ini Kasih Paham ke Surya Paloh Bedanya Kadrun dan Kampret, Serupa Tapi Sebenarnya Beda

Cadas! Loyalis Jokowi Ini Kasih Paham ke Surya Paloh Bedanya Kadrun dan Kampret, Serupa Tapi Sebenarnya Beda

Kredit Foto: Dok Fraksi Partai NasDem

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat sosial media sekaligus YouTuber Denny Siregar akhirnya memberikan penjelasan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh soal kadrun dan kampret.

Sebelumnya, Surya Paloh mengaku tidak mengetahui arti kadrun, cebong dan kampret, yang selama ini diucapkan banyak pihak.

"Suasana pemilu itu sendiri kalau kita memulainya dengan keadaan yang kacau balau, bertikai di antara kita, merusak, menghujat, terus bicara kamu kadrun, kamu cebong, kamu kadrun, kamu kampret, kamu tidak nasionalis, kamu akan bikin radikalisme, ini siapa?" ujar Surya di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Juni 2022.

Lewat akun Twitternya @Dennysiregar7, Jumat 24 Juni 2022 dia memberikan penjelasan tersebut.

Baca Juga: Makin Berani, Pendukung Ganjar Pranowo Ejek Surya Paloh Gegara Gak Ngerti Arti Kata Ini

"Pak SP @NasDem, cebong itu nama ejekan buat pendukung Jokowi. Lawannya kampret. Kampret udah gak ada," tulisnya.

Denny juga menjelaskan jika kadrun tidak ada kaitannya dengan politik, tapi kadrun merupakan new khawarij atau pemahaman yang kaku.

Dia juga mencontohkan ormas besar kadrun tersebut, seperti HTI, dan Front Pembela Islam (FPI)

"Kalo kadrun itu ga ada urusan sm politik. Kadrun itu neo khawarij, berpotensi merusak negara krn politisasi agama. Ormas besar kadrun itu kayak HTI, FPI. Masak belum paham ?," tulisnya.

Sebelumnya, Denny Siregar sudah menjelaskan riwayat kadrun di muncul Indonesia.

Awal mulanya, kata Denny, muncul kelompok berpakaian gamis dengan cengkok bicara kearab-araban. Jenggotnya ada yang tebal, ada yang panjang, tapi ada juga yang cuma selembar.  

Baca Juga: Surya Paloh Tak Percaya Diri Usung Capres dari Internal, Ferdinand Hutahaean Tanyakan NasDem: Apakah Ini Bentuk Kegagalan Pengkaderan?

Kemudian pada masa pemerintahan Jokowi, lanjutnya, kelompok berbaju agamis ini kelihatan sekali dikendalikan kelompok politik yang di belakangnya ada mafia.

Dia juga mengatakan masalah besar lainnya adalah kelompok seperti ini selalu mengatasnamakan umat Islam. Mereka seolah-olah mewakili agama Islam dalam melakukan kerusakan. 

"Nah, kelompok orang yang beragama Islam moderat ini mencoba memisahkan mana emas dan mana kotoran," demikian kata Denny.

Akhirnya, kata Denny sesudah perdebatan cukup panjang di media sosial dengan nama-nama yang unik untuk mereka, terpilihlah istilah kadrun sebagai sebutan yang ikonik dan mudah diingat.

"Kadrun itu singkatan dari Kadal Gurun, seekor kadal yang hidup di Timur Tengah, di padang pasir. Dia selalu bersembunyi di dalam pasir, mengintip-ngintip situasi, dan baru keluar kalau ada nasi bungkus, eh makanan. Mirip kan?," ucapnya.

Dia juga menyampaikan, dengan populernya istilah itu, maka terpisahlah antara agama Islam dengan orang yang memanfaatkan agama Islam untuk kepentingan politik kelompoknya.  []

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO