Founder lembaga survei Cyrus Network Hasan Nasbi ikut menyoroti candaan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Pasalnya, saat Megawati menyampaikan pidato pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI-P Tahun 2021 dia mengungkapkan sejumlah candaan.
Pertama, Mengawati menceritakan dirinya pernah mengingatkan anak-anaknya untuk tak menikah dengan yang mirip tukang bakso.
"Jadi ketika saya mau punya mantu nih, saya sudah bilang sama anak saya tiga (orang), awas loh kalau nyarinya yang kayak tukang bakso," ungkap Megawati
Kedua, Megawati menyinggung soal kawin campur, menurutnya perkawinan campuran mestinya bisa dilakukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku.
Baca Juga: Dengar Megawati Ejek Tukang Bakso dan Orang Papua, Jokowi Tertawa dan Bertepuk Tangan?
Dia lalu mencontohkan dirinya sendiri yang merupakan anak biologis dari perkawinan antarsuku.
Menurut Megawati, ayahnya, Bung Karno merupakan campuran Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Sementara ibunya, Fatmawati berasal dari Bengkulu.
"Kawin campur saja deh. Lho betul lho. Saya ini kan gado-gado. Bung Karno itu kurang apa? Saya bilang bapak saya kayak apa? Beliau tampan dan kharismatik," ujar Megawati.
Merespons candaan tersebut, lewat akun Twitternya @datuakrajoangek, Jumat, (24/06/2022) mengatakan bahwa Megawati tidak konsisten dengan ucapannya.
Dia menilai, ucapan Megawati soal perkawinan campur tersebut hanya untuk menetralisir ucapannya yang melarang anak-anaknya untuk menikah dengan tukang bakso.
Ya mungkin untuk menetralisir slip of tongue dalam pidato kemaren.Tapi bagus kalau ada tukang bakso yang ijin bertanya. Bu, kami disuruh untuk memperbaiki keturunan dengan perkawinan campur.Tapi kami ga boleh naksir perempuan yang stratanya lbh tinggi.Kami kudu campur sama siapa? https://t.co/P3oG4vraqK
— Tukang Sayur (@datuakrajoangek) June 24, 2022
"Ya mungkin untuk menetralisir slip of tongue dalam pidato kemaren.Tapi bagus kalau ada tukang bakso yang ijin bertanya. Bu, kami disuruh untuk memperbaiki keturunan dengan perkawinan campur.Tapi kami ga boleh naksir perempuan yang stratanya lbh tinggi.Kami kudu campur sama siapa?," tulisnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO