Menu


Siapakah Haman, Penasehat Fir’aun Berhobi Menjilat yang Cak Nun Sebut Mirip Luhut?

Siapakah Haman, Penasehat Fir’aun Berhobi Menjilat yang Cak Nun Sebut Mirip Luhut?

Kredit Foto: Flickr

Konten Jatim, Jakarta -

Haman dikenal sebagai penasehat, tangan kanan, atau patih Firaun yang kejam, di zaman Nabi Musa as. Sosok ini berperan penting, tetapi tak banyak yang tahu jika tak diceritakan Al-Qur’an

Di masa ini, tokoh Cak Nun menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan serupa dengan Haman.

Baca Juga: Tanggapi Ceramah Cak Nun, Amien Rais Terangkan Sejarah Firaun, Qorun, dan Haman, Karakternya Mirip?

Haman sendiri ialah pelaksana proyek pembangunan menara yang digunakan Firaun untuk melihat Tuhan. Bahkan, berbagai sumber menyebut Haman sebagai pembisik dan menteri segala urusan dan terdapat indikasi bahwa ialah peran antagonis di balik kisah kezaliman Firaun. 

Sementara itu, menara yang diperintahkan demi kesombongan itu betul-betul dibuatnya dengan membutuhkan 50.000 pekerja, belum termasuk tukang untuk membuat kuil-kuil.

"Dan, berkata Firaun, 'Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, yaitu pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta'." (Almu'min: 36-37).

Haman juga bertugas sebagai, kepala istana, pengatur dan pengendali infrastruktur, panglima perang, pengendali stabilitas keamanan, pengontrol ucapan para pengkritik kerajaan, serta pengatur sekaligus pengendali segala bidang dan urusan. Sebegitu “segala urusan” yang dipegang Haman.

Baca Juga: Beredar Foto Cak Nun Tengah Bersantai dan Merokok di Depan Luhut yang Disebutnya 'Haman'

Adapun, nama sang menteri ini disebut dalam Al-Qur’an sebanyak enam kali. Di antaranya, yakni pada surah Al Qashash (28) ayat 6, 8, dan 38; surah Al-Ankabut (29) ayat 39; dan surah Al Mu'min (40) ayat 24 dan 36.

"Dan, berkata Firaun, 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka, bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa. Dan, sesungguhnya, aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta'." (QS Alqashash: 38).

Mengutip Fiqh Islam, keterangan ini menjelaskan Haman ialah seorang pembesar Firaun dan hidup sezaman dengan Nabi Musa as. Ialah yang membantu Firaun dan melaksanakan semua perintahnya, seperti membuat bangunan yang tinggi.

Baca Juga: Buntut Ucapan Cak Nun, PWNU Jatim: Firaun dan Haman Itu Tokoh Antagonis, Kurang Patut

Penjelasan Al-Qur’an juga menyebut Haman muncul usai kembalinya Nabi Musa as. dari Madyan, Haman jugalah yang menasehati Firaun untuk menolak misi keagamaan Musa. Ia menjadi pembisik yang selalu meneguhkan Firaun bahwa dirinyalah titisan Dewa Ra.

Dewa Ra sendiri ialah dewa matahari yang patut disembah sekaligus dewa pemilik aliran Sungai Nil. Apa pun tindak tanduk perilaku Firaun, Haman selalu memujinya.

Adapun setelah menara Tuhan selesai dibuat, Firaun menembakkan manah dari puncaknya untuk mengalahkan Tuhan Musa. Ia bahkan berbohong kepada Musa bahwa Tuhannya telah mati dan menunjukkan anak panahnya yang berlumuran darah. 

Menurut sebagian ahli tafsir, diam-diam sang Firaun telah mencelupkan anak panah itu ke dalam darah.

Baca Juga: Dicap 'Haman' oleh Cak Nun, Begini Respons Luhut Binsar Pandjaitan

Pada peristiwa peralian Bani Israel dari Mesir, Haman tenggelam bersama Firaun dan tentaranya di Laut Merah.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan