Menu


Fahri Hamzah Diwacanakan Nyapres, Refly Harun: Boleh Saja PD, tapi Ya ‘Ukur Baju’ Juga

Fahri Hamzah Diwacanakan Nyapres, Refly Harun: Boleh Saja PD, tapi Ya ‘Ukur Baju’ Juga

Kredit Foto: YouTube/Refly Harun

Konten Jatim, Surabaya -

Belakangan, publik kian digegerkan karena Partai Gelora disebut siap mengusung pimpinan mereka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anis Matta dan Fahri Hamzah.

Hal ini yang kemudian disoroti oleh pengamat politik Refly Harun. Lewat kanal YouTube-nya, Refly menilai tidak ada yang salah dengan wacana pencapresan Anis dan Fahri lantaran menunjukkan kepercayaan diri mereka sebagai partai politik.

Baca Juga: Soroti Pertemuan Luhut dan Surya Paloh di Inggris, Refly Harun: Pasti Negosiasi, Ada Take dan Give

Meski begitu, Refly mengingatkan Partai Gelora untuk tetap sadar diri. "Boleh saja percaya diri, tapi 'ukur baju' juga," kata Refly, dikutip pada Rabu (18/1/2023).

Pakar hukum tata negara itu kemudian menyoroti beberapa hal yang dapat menghalangi wacana pencapresan kedua mantan pentolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Pertama karena Partai Gelora adalah partai baru yang tidak memiliki kursi di parlemen. Walaupun Partai Gelora mencoba mengakali dengan melakukan paket kadernya ke partai parlemen dan nonparlemen, Refly menilai perjalanannya akan tetap terjal.

Baca Juga: Ceramah Soal Jokowi Firaun Tuai Hujatan, Fraksi PKB Tegaskan Cak Nun Tak Perlu Dipolisikan

"Mereka yang sudah paham konstelasi politik hari ini, partai-partai baru seperti Gelora tidak punya bargaining position karena mereka tidak punya kursi dan suara," terang Refly.

"Kalau kita mengikuti fenomena politik hari ini ya kita ngakak saja. Saya membayangkan gimana caranya meyakinkan partai lain bahwa ada peluang ada Anis Matta dan Fahri Hamzah. Partai parlemen saja tidak ada menggelontorkan dua nama untuk diajukan ke partai lain," sambung Refly.

Baca Juga: Denny Siregar: Cak Nun Itu Budayawan, Kalau Ngomongin Politik Ketawain Aja, Lagi Cari Makan

Kendati demikian, lagi-lagi Refly mengapresiasi keberanian dan kepercayaan diri Partai Gelora. Menurutnya langkah Partai Gelora adalah wujud kritik pada sistem presidential threshold 20 persen.

Namun Refly kembali menyarankan untuk Partai Gelora harus tetap sadar diri, sebab walau punya kendaraan, nama seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah tidak populer dengan sosok lain seperti Anies Baswedan.

Baca Juga: Ceramah Soal Jokowi Firaun Tuai Hujatan, Fraksi PKB Tegaskan Cak Nun Tak Perlu Dipolisikan

"Kita harus hargai kepedean dan keberanian Gelora untuk mengatakan bahwa mereka punya kader yang mau ditawarkan bahkan satu paket," tutur Refly.

"Ini statement untuk calon pemilih, tapi untuk ke elite-elite politik ya mereka sudah paham lah, menyodorkan Fahri Hamzah dan Anis Matta paling akan diketawain," tandasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.



Berita Terkait