Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pencalonan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden (capres) dari Partai NasDem, yang telah dideklarasikan pada 3 Oktober 2022 lalu.
Mantan dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu menilai, bahwa pencalonan sosok di luar kader seperti Anies itu adalah bukti gagalnya kaderisasi partai-partai di Indonesia.
"Fenomena Anies ini menunjukkan bahwa partai nggak punya kader atau gagal kaderisasi. Dia gagal melakukan kaderisasi," ujarnya seperti dalam unggahan video di kanal YouTube Rocky Gerung Official.
"Anies jelas dia bukan datang dari tradisi partai politik, dia akademisi itu, lalu karena kemampuan teknokratiknya diundang masuk kabinet tuh, lalu karena di dalam kabinet ternyata muncul semacam kefiguran atau ketokohan, maka Anies berubah menjadi manusia politik," lanjutnya.
"Tadinya dia manusia akademis aja, yang menganggap bahwa politik itu wilayah untuk mengeksplisitkan metolodogi di dalam kampus yaitu konsep-konsep, narasi, karena itu Anies selalu bicara tentang konsep, narasi, teori, segala macem," paparnya.
"Tapi kemudian dalam satu peristiwa politik di mana tiada kader partai politik, maka Anies dilirik. Bayangin misalnya kalau NasDem ada kadernya, Anies ga akan dilirik lah," ucapnya.
Lebih lanjut, pria 63 tahun itu juga menyinggung PDIP soal pengkaderan partai mereka.
Menurutnya, jika pengkaderan berjalan baik, maka jika Ganjar Pranowo hengkang dari partai tersebut pun tak akan jadi persoalan berarti bagi partai banteng tersebut.
"Bayangin misalnya kalau PDIP ada kader, maka Ganjar hengkang pun nggak peduli lah PDIP. Jadi sebetulnya partai-partai ini ditawan oleh ketiadaan kader itu," kata Rocky.
Diketahui, Anies Baswedan adalah orang di luar kader NasDem yang dideklarasikan untuk maju sebagai capres oleh NasDem.
Selain partai besutan Surya Paloh itu, dua partai lain yang juga berkoalisi untuk mencalonkan Anies, yakni PKS dan Partai Demokrat.
Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Ketiganya sebenarnya pernah merencanakan mendeklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November lalu, namun deklarasi tersebut gagal dilaksanakan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO