Pemuka agama Katolik Romo Aba MSC alias Romo Ndeso turut mengomentari soal pernyataan Daniel Mananta yang setuju pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) bahwa di dalam patung salib Yesus ada jin.
Untuk diketahui, sebelumnya di akun Instagramnya, Daniel mengunggah video di Reels. Video itu sebenarnya diunggah pada September 2022 lalu.
"Ini mungkin sebuah kejutan kali, ternyata gue juga setuju sama UAS soal ini, bahwa, kalau gue mungkin sebutnya ada unclean spirit, ok, di patung, ketika patung yang dibuat manusia disembah," kata Daniel di video tersebut.
Romo Ndeso dalam akun YouTube pribadinya turut mengomentari mengenai hal itu. Ia menyanggah bahwa umat Kristiani menyembah patung atau berhala.
Romo mengatakan, kalau menggunakan analogi berpikir Daniel, maka seharusnya kita juga mempersoalkan mengenai rumah ibadah yang terbuat dari kayu, batu, semen, dan tanah.
"Kalau kita mempersoalkan patung kayu, patung batu, atau patung semen, atau patung tanah liat, maka seharusnya kita juga perlu mempersoalkan rumah ibadah kita yang juga terbuat dari kayu, dari batu, dari semen, dari tanah," ujarnya.
Lebih lanjut, Romo Ndeso juga meminta untuk tidak mudah menuduh bahwa seni patung dalam sebuah agama sebagai praktik penyembahan berhala.
"Maka sebenarnya bagi saya jangan terlalu mudah menuduh dan berasumsi dan menyebut sesuatu sebagai praktik penyembahan berhala hanya ketika melihat adanya seni patung, seni lukis di dalam sebuah agama," lanjutnya.
"Gereja Katolik tidak pernah menciptakan objek sesembahannya sendiri," terangnya.
Baca Juga: Kata Wanita Murtad Ini, 'Ahok' Lagi Nunjukin Tanda-tanda Jadi Mualaf Gara-gara UAS
Romo juga menyarankan umat Katolik untuk tetap teguh pada imannya, serta menyarankan untuk bertanya pada orang yang tepat.
"Untuk saudara-saudariku semua sesama yang beriman Katolik, tetaplah teguh dalam iman kita, bertanyalah pada orang yang tepat tentang iman kita, jangan gegabah mencari tahu tentang iman kita pada orang yang tidak mengimaninya," ujarnya.
Ia juga tidak mempermasalahkan untuk berteman dengan siapa saja, asalkan pertemanan itu tidak mengendalikannya.
"Silahkan berteman, tapi jangan sampai pertemanan itu mengendalikanmu," tegasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO