Menu


Bertolak Belakang dari SBY, Kenapa sih Jokowi Sibuk Banget Ikut Campur Ngurusin Siapa Penerusnya?

Bertolak Belakang dari SBY, Kenapa sih Jokowi Sibuk Banget Ikut Campur Ngurusin Siapa Penerusnya?

Kredit Foto: Biro Pers Setpres

Konten Jatim, Surabaya -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) seringkali dianggap ‘cawe-cawe’ jelang gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Namun Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi menyebut, upaya yang dilakukan Jokowi memang diperlukan sebelum ia akhirnya lengser.

Kendati tak ada kewajiban dan tak ada amanah Undang-Undang yang menuntut presiden menjadi king maker, namun dengan keberanian Jokowi selama 10 tahun terakhir itulah yang membuatnya harus mencari kandidat pengganti yang cocok.

“Tapi dengan keberanian Pak Jokowi selama 10 tahun terakhir untuk menggenjot pembangunan besar-besaran, dengan melakukan terobosan-terobosan yang luar biasa berani, dan tentu ada risiko dalam terobosan pembangunan tersebut, maka sepertinya Pak Jokowi tidak punya pilihan lain untuk menyiapkan pengganti beliau,” ujar Hasan Nasbi melalui kanal YouTube miliknya, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga: Masuk Akal, Alasan Ini Bikin Jokowi Lebih Pilih Dukung Prabowo Dibandingin Ganjar

Lanjutnya, tak hanya di Indonesia, bahkan beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia juga mengkader generasi berikutnya untuk menyiapkan pemimpin yang sesuai dengan pemerintahan sebelumnya.

“Bagaimanapun di banyak negara walaupun tidak kentara, itu dikader orang-orang untuk melanjutkan pembangunan,” ucapnya.

Meskipun terkesan klise, Hasan mengatakan alasan yang membuat Jokowi serius mencari pengganti adalah lantaran seluruh proyek pembangunannya belum sepenuhnya usai.

Apalagi, beberapa tahun terakhir Indonesia kentara melakukan pembangunan besar-besaran seperti pelabuhan, bendungan, jalan tol, hingga ibu kota negara.

“Jadi kalau misalnya orang yang nanti menjadi presiden di tahun 2024 itu tidak sejalan dengan pemikiran Pak Jokowi, itu akan berisiko buat Pak Jokowi, berisikonya bukan karena sisi kebijakan, tapi berakibat mangkrak,” terangnya.

Baca Juga: Jokowi si Raja PHP, Prabowo Jangan Baper Dulu! Pendukung Ganjar: Belum Tentu Itu Dukungan, Tapi sebagai...

Akibat jika pembangunan yang telah direncanakan itu mangkrak, maka, kata Hasan, masalah itu akan menimbulkan intrik politik dan hukum yang kompleks.

Proyek Ibu Kota Negara (IKN), menurut Hasan menjadi pencanangan Jokowi yang membutuhkan waktu lebih panjang untuk menjadi kenyataan.

“Dan kalau nanti yang mengganti pak jokowi tidak sepaham idenya, Undang-Undang tentang IKN nanti bisa diusulkan untuk dicabut,” ucapnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait