Saat peringatan HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin kemarin, Presiden Joko Widodo melontarkan secara tersirat dukungannya pada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dukungan secara tersirat Jokowi kepada Prabowo itu ia sampaikan saat menyinggung kemenangannya pada Pilpres 2014 dan 2019.
Setengah bercanda, Jokowi mengejek Prabowo yang dua kali ia kalahkan di dua pemilihan tersebut.
Baca Juga: Upaya Gembosi Koalisi Anies Gagal, Inikah 'Plan B' Jokowi Biar Pilpres Tetap 2 Calon?
"Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ujar Jokowi.
Meski kerap dikait-kaitkan dengan Ganjar Pranowo, sebagian kalangan menilai dukungan Jokowi ke Prabowo bukan hal yang mustahil.
Menurut sejumlah pihak, dukungan Jokowi ke Prabowo ditengarai bisa jadi "plan b" agar Pilpres bisa tetap berlangsung hanya dengan 2 calon.
Besar kemungkinan Prabowo akan maju didampingi Ganjar Pranowo yang mewakili kubu Jokowi.
Adapun satu pasangan lain bisa dari koalisi Anies Baswedan atau bisa juga dari PDIP yang bisa mengusung sendiri calon tanpa harus koalisi.
Pada September silam, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat mengeluhkan isu adanya upaya rezim Presiden Joko Widodo menciptakan kondisi supaya Pilpres 2024 hanya diikuti dua calon.
Tak lama kemudian, kader Demokrat Andi Arief mengatakan secara tersirat, salah satu cara Jokowi menciptakan kondisi supaya Pilpres 2024 hanya dua calon adalah dengan memaksakan Anies Baswedan jadi tersangka korupsi penyelenggaraan Formula E.
Namun, seiring berjalannya waktu, upaya menggembosi Anies Baswedan dan koalisinya tampaknya tak berhasil.
Kendati demikian, nampaknya Jokowi sudah punya "plan b" umtuk menyiasati kondisi itu.
Apakah Plan B yang dimaksud dengan mendukung Prabowo?
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO