Menu


Menguatnya Anies Ternyata Bikin Istana Negara Kelonjotan, Ini Alasan Jokowi Menangkan Ganjar di Pilpres 2024

Menguatnya Anies Ternyata Bikin Istana Negara Kelonjotan, Ini Alasan Jokowi Menangkan Ganjar di Pilpres 2024

Kredit Foto: Republika/Farah Noersativa

Konten Jatim, Surabaya -

Presiden Jokowi seakan-akan tak menginginkan kehadiran pencalonan dari pihak oposisi yang terdiri dari grup koalisi PKS, Demokrat, dan NasDem pada gelaran pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Sehingga, kehadiran Anies Baswedan sebagai pemain anyaran dalam ajang pilpres hasil usungan ketiga partai tersebut membuat istana negara kelonjotan.

“Faktor Anies ini membuat konstelasi istana gonjang-ganjing, karena dari awal istana itu berharap oposisi itu tidak bisa nyalon,” ujar Refly Harun dalam video YouTube yang tayang pada Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Kacau, Jokowi Punya Perjanjian dengan Presiden Rusia, Siap Serang Australia?

Mengetahui Anies yang rupanya secara terang dideklarasikan oleh NasDem sebagai capres, konstelasi istana negara (Jokowi) menjadi tampak gonjang-ganjing.

“Oposisi yg terdiri dari demokrat dan PKS itu tidak sampek 20 persen, karena itu semua partai dikerangkeng, PPP dikerangkeng, PAN, Golkar, PKB dikerangkeng, Gerindera juga, dan tentu Prabowo tidak mungkin bergabung dengan Anies, karena Anies punya pretensi menjadi capres,” terangnya.

Refly mengatakan, jika Anies diusung untuk maju dalam gelaran lima tahun sekali itu, maka Presiden Jokowi tentu akan mengusung kandidat yang seimbang dengannya.

Calon kandidat yang dianggap sebanding dengan Anies itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Karena mereka pasti meyakini hanya Ganjar yang bisa mengalahkan Anies Baswedan,” kata Refly.

Akan tetapi, jika Anies maupun Prabowo Subianto tidak mencalonkan diri dalam pilpres 2024, maka Refly memprediksi kandidat yang dicalonkan hanyalah Airlangga Hartarto dengan Zulkifli Hasan dan Puan Maharani bersanding dengan calon lain.

Baca Juga: PR yang Dikerjakan Anies Selama Jabat Gubernur Ini Akhirnya Harus Diselesaikan Heru

“Dan maka kita mendapatkan calon presiden yang sangat tidak populer di mata publik,” ujarnya.

Namun karena Anies diperkirakan akan terus melanjutkan proses pencalonan hingga bersanding dengan beberapa kandidat lainnya, maka Ganjar dianggap sebagai lawan yang pas.

Sementara itu, pencalonan Prabowo dianggap sebagai kaki tangan Presiden Jokowi.

“Prabowo sendiri disiapkan Jokowi untuk menjadi dua kaki Presiden Jokowi, jadi kalau seandainya yang menang Prabowo maka bagi Jokowi gak ada masalah, begtupun Ganjar,” ucap Refly.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait