Menu


Angin Segar Inovasi Sekardadu Banyuwangi Lolos Kovablik Jatim 2023

Angin Segar Inovasi Sekardadu Banyuwangi Lolos Kovablik Jatim 2023

Kredit Foto: Instagram/ipukfdani

Konten Jatim, Surabaya -

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu), masuk nomine TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2023.

Ipuk menjelaskan, program memelihara aliran sungai di Kabupaten Banyuwangi itu di depan dewan juri melalui pertemuan virtual.

"Ini merupakan gerakan masif untuk membudayakan warga menjaga aliran sungai. Sungai dengan mata airnya sangat berperan dalam kehidupan," kata dia, dilansir Antara.

Menurutnya, inovasi itu merupakan program menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir.

Program yang dilaksanakan sejak 2022 menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan pelajar.

Sekardadu diinisiasi Dinas PU Pengairan selain melibatkan sejumlah OPD, seperti Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, Dinas Pendidikan, BPBD, dan Dinas Lingkungan Hidup. Program ini juga dimotori siswa, pihak sekolah dan kampus, di kawasan sungai.

"Mereka sekolah (SD hingga SMA, red.) dan perguruan tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai yang ada di sekitar lokasi mereka. Mereka rutin membersihkan serta mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai, seperti tidak membuang sampah ke sungai," kata Ipuk.

Dalam Sekardadu, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi mendapat edukasi untuk menjaga kebersihan sungai. Mereka diberikan pengetahuan terkait dengan menjaga ekosistem sungai.

Program itu telah memberikan dampak positif, di mana hasil monitor dan evaluasi hingga September 2023 telah merawat 65 sungai dan saluran air sepanjang 29.700 meter.

"Intervensi sungai tersebut melibatkan 85 SD, 24 SMP, 11 SMA, dan sembilan perguruan tinggi. Ke depan kami akan terus masifkan lagi hingga mencapai target 70.300 meter sungai yang akan dirawat," ujar Ipuk.

Program tersebut dipresentasikan langsung dari kawasan DAM Tenggoro di Desa Songgon, Kecamatan Songgon. Sebuah kawasan stren sungai yang ditata layaknya ruang publik.

Selain disediakan tempat untuk warga berkumpul, juga terdapat kolam pemandian untuk anak-anak, kolam pancing, serta gubuk-gubuk untuk istirahat.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait