Menu


AHY Tak Kunjung Dideklarasikan Jadi Cawapres Anies, Anak Buahnya Lontarkan Ancaman Begini, Ngeri! Layu Sebelum Berkembang?

AHY Tak Kunjung Dideklarasikan Jadi Cawapres Anies, Anak Buahnya Lontarkan Ancaman Begini, Ngeri! Layu Sebelum Berkembang?

Kredit Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Konten Jatim, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon membuat pernyataan yang mengejutkan melalui akun Twitternya.

Ia terlihat menanggapi sebuah berita yang menyatakan bahwa Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Ali mendukung Luhut Binsar Pandjaitan sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Baswedan.

Menanggapi hal tersebut, Jansen terlihat seperti memberikan ancaman kepada pihak koalisi dan Anies Baswedan.

Baca Juga: Heru Budi Kembali Tuai Pujian Usai Bersihkan Sampah yang Diduga Sengaja Anies Baswedan Tumpuk, Padahal Begini Faktanya

Hehe. Pokoknya bang Ahmad Ali ini tiap hari ada terus nama baru keluar dr kantongnya. Lama2 yg jatuh nama mas Anies selaku capres dan koalisi ini bubar tak jalan,” tulis Jansen pada Jumat (21/10/2022).

Ia pun terlihat menyeret koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS yang seharusnya terus berkomunikasi terkait pengusungan cawapres.

“Kan sudah ada tim dari 3 partai kita, yg terus komunikasi utk hal ini. Biarkanlah mereka bekerja kita tunggu. Salam,” tulisnya lagi.

Lantas saja twit tersebut segera ramai. Sebagian tampak tak menanggapi pernyataan Ali dengan serius seperti yang Jansen lakukan karena menganggap hal tersebut hanya tes ombak.

Namun, sebagian lainnya terlihat ingin meninggalkan Anies seandainya hal tersebut benar terjadi.

Lama-lama elektabilitas nyungsep,” tulis akun @daf***.

Baca Juga: Warga DKI Jakarta Ini Akui Kinerja Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur, Tapi Sayangnya...

Apa maunya sih om Ahmad Ali ini, jangan?2; sdh kembung,” tulis akun @san***.

Betul bg, klo sama luhut gak gak jadi milih anis,” tulis akun @fir***.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO



Berita Terkait