Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa curiga dengan pelaku yang melakukan penyerangan di Kantor MUI Pusat pada Selasa (02/05/2023).
Pasalnya, pelaku yang diketahui bernama Mustopa itu bekerja sebagai petani, tetapi memiliki rekening dengan transaksi cukup janggal. Bahkan, transaksinya mencapai puluhan juta.
"Ada transaksi di dalam rekening yang dia miliki sampai puluhan juta. Kalau sekadar petani akan sangat janggal itu bisa dipahami," kata Asrorun, Rabu (3/5).
Baca Juga: Sering Dapat Ancaman, MUI: Kami Sudah Kebal
Asrorun juga tidak menerima anggapan bahwa pelaku punya masalah kejiwaan sehingga melakukan penyerangan dengan cara menembak di kantor MUI.
Dengan kepemilikan transaksi cukup besar pada rekening yang dilakukan secara sadar, agak sulit diterima dengan akal sehat jika diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Pelaku penembakan di gedung MUI dinyatakan meninggal dunia. Namun, kepolisian memastikan kematian pelaku bukan karena tertembak.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Dalami Airgun yang Digunakan Pelaku Penembakan di Kantor MUI
Pelaku juga sempat dibawa ke Polsek Menteng dan dibawa ke Puskemas Menteng. Namun, dokter di puskesmas menyatakan pelaku meninggal dunia.
Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Brigjen Haryanto juga memastikan tidak ada luka di bagian luar tubuh jenazah. Juga tidak terdapat tanda-tanda jenazah mengalami kekerasan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO