Menu


Isu SARA Kembali Muncul Jelang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming: Mau Diulangi Lagi Polanya?

Isu SARA Kembali Muncul Jelang Pilpres 2024, Gibran Rakabuming: Mau Diulangi Lagi Polanya?

Kredit Foto: Instagram/Gibran Rakabuming Raka

Konten Jatim, Jakarta -

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memberikan respon dari salah satu cuitan warganet yang mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Isu SARA sendiri memang sulit terlepas dari permasalahan politik karena pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu, isu ini banyak digunakan. Maka dari itu, isu SARA dianggap tak berguna untuk memenangkan tokoh di Pilpres.

"Bilang ke korlap lu. Serangan-serangan seperti ini sudah kalian lakukan di 2014 dan 2019. Sudah terbukti 2 kali kalah dan masyarakat tidak simpatik," cuit Gibran dalam akun Twitter-nya, @gibran_tweet, dikutip Senin (1/5/2023).

Baca Juga: Gibran Setuju Gerakan Tak Pilih Politisi yang Gagalkan Piala Dunia U-20, Kode Ogah Dukung Ganjar di Pilpres?

Tulisan itu merespons cuitan salah satu akun Twitter @BudiSan42575424 bernama Budi Susanto yang mencuit kalimat SARA.

Akun itu menyinggung PKI dan salah satu etnis yang ada di Indonesia. Gibran pun merasa heran jika isu SARA itu kembali dimunculkan pada Pilpres 2024.

Halo turunan pki solo. Pancacina, 1.keatheisan yang maha esa. 2.kebiadaban berabad-abad. 3.Persatuan cina-cina. 4.kerakyatan yang dipimpin oleh  republik rakyat cina. 5.keadilan sosial bagi seluruh konglomerat cina,” cuit akun tersebut.

Padahal, pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 yang saat itu Jokowi berhadapan dengan Prabowo Subianto, isu SARA selalu muncul dan tidak mendapat simpatik dari masyarakat.

Baca Juga: Gibran Kumpulkan Ratusan Relawan Se-Jateng dan Jatim di Loji Gandrung

Sebab, pada akhirnya Presiden Jokowi dua kali menang di pilpres dan Prabowo kalah dua kali.

"Masa mau lu ulangi lagi pola seperti ini di 2024?" sambung Gibran.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.



Berita Terkait