Menu


Menelisik Sanksi Terberat FIFA Terhadap Indonesia: Nasib Seperti Rusia?

Menelisik Sanksi Terberat FIFA Terhadap Indonesia: Nasib Seperti Rusia?

Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Konten Jatim, Depok -

Indonesia resmi dicoret namanya jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah keadaan negara yang dianggap tidak kondusif oleh FIFA. Ini bisa dipastikan merupakan buntut dari penolakan banyak masyarakat terhadap Israel beberapa waktu belakangan.

Wajar jika sampai artikel dipublikasikan pada Selasa (4/4/2023), banyak pihak yang masih merasa kecewa dengan pencoretan nama ini. Namun, sudah tidak ada lagi yang bisa diperbuat oleh orang-orang karena keputusan FIFA sudah sah.

Lebih buruk, Indonesia dikabarkan berpotensi menerima sanksi dari badan tertinggi sepak bola dunia ini. Berat atau ringannya sanksi ini akan menunggu kajian dari FIFA. Namun, PSSI sebagai pihak penerima sanksi patut was was karena sanksi ini bisa mencoret citra yang sedang mereka bangun.

Menyadur banyak sumber berbeda, begini penjelasan soal sanksi terberat FIFA terhadap Indonesia akibat peristiwa ini.

Baca Juga: Buntut Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Menpora: Lobi PSSI soal Sanksi FIFA Masih Berjalan

Sanksi Terberat FIFA Terhadap Indonesia

Di sini, ada beberapa kemungkinan yang bisa diterima PSSI jika FIFA memutuskan untuk menghukum sepak bola Indonesia dengan berat. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebutkan kalau Indonesia bisa dilarang ikut semua kompetisi internasional.

Situasi yang sama terjadi pula dengan Rusia ketika mereka menginvasi Ukraina awal 2022 lalu. Mereka dilarang untuk mengikuti turnamen-turnamen internasional seperti UEFA Champions League bagi ranah klub dan bahkan dicoret namanya untuk berpartisipasi di Piala Dunia 2022.

Yang jadi pembeda, di sini sanksi yang diperoleh Rusia tidak berhenti sampai di ranah sepak bola saja, melainkan merambat sampai aspek lain seperti cabang olahraga lain dan bahkan kerja sama dalam bentuk bilateral atau multilateral.

Apakah Indonesia bisa bernasib seperti Rusia? Pemutusan kerjasama bilateral atau multilateral mungkin sesuatu yang belum terlihat akan terjadi. Namun, yang pasti peristiwa penolakan terhadap Israel yang membuat Indonesia dicoret jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 ini berpotensi menurunkan kredibilitas negara di mata dunia.

Baca Juga: Wayan Koster Tak Bisa Lagi Mengelak, PSSI Nyatakan Piala Dunia U-20 Batal Gegara Intervensi Kepala Daerah

Ada kemungkinan kalau peristiwa ini membuat Indonesia nantinya kesulitan menyelenggarakan kompetisi olahraga internasional karena ketidakterbukaan menerima delegasi negara lain. Ini dikhawatirkan bisa membuat suasana kompetisi menjadi tidak kondusif.

Sanksi yang Lebih Ringan dari FIFA

Meskipun bisa mendapatkan sanksi berat, tandanya ini juga tidak menutup kemungkinan bagi Indonesia memperoleh sanksi yang hitungannya lebih ringan dari FIFA. Ada beberapa jenis sanksi yang terbilang ringan dibanding larangan ikut ajang internasional.

Sanksi-sanksi seperti denda atau bahkan larangan ikut kompetisi regional dalam beberapa waktu masih dikatakan lebih ringan meskipun tentunya ini bisa menyebabkan dampak yang cukup besar bagi proses kemajuan sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Anak Buah AHY: PSSI Hancur di Tangan Rezim Sekarang

Potensi pembekuan federasi juga bisa saja terjadi, meskipun umumnya FIFA tidak akan memberlakukan sanksi seperti ini jika tidak ada intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola itu sendiri.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024