Menu


Hasil Lengkap Autopsi Jenazah Yosua, Ada 2 Luka Mematikan, Soal Luka Sayatan dan 'Luka LGBT' Akhirnya Terjawab!

Hasil Lengkap Autopsi Jenazah Yosua, Ada 2 Luka Mematikan, Soal Luka Sayatan dan 'Luka LGBT' Akhirnya Terjawab!

Kredit Foto: Fabien Ghouby via Dribble.com

Konten Jatim, Jakarta -

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) mengumumkan hasil forensik terhadap jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat.

PDFI adalah pihak yang ditunjuk untuk mengautopsi ulang jenazah Yosua yang dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, 27 Juli silam.

Berdasarkan hasil autopsi ulang yang dilakukan terhadap jenazah Yosua, terdapat lima luka tembak yang masuk dan empat luka tembak keluar.

Dari jumlah tersebut, dua di antaranya adalah luka mematikan.

"Di daerah dada dan kepala," kata Ketua PDFI Ade Firmansyah di Mabes Polri, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Terungkap! Jadi Inilah Perbuatan 'Kurang Ajar' Yosua ke Putri Candrawathi di Magelang yang Bikin Ferdy Sambo Naik Darah



Berdasarkan pemeriksaan tim dokter, tak ada luka kekerasan selain dari senjata api.


Dengan demikian, tak ada penyiksaan, baik dengan senjata tajam maupun kekerasan seksual seperti gosip liar yang sempat berkembang seputar isu LGBT.

"Saya bisa yakinkan (hasil ini valid dan bisa dipertanggung jawabkan) karena sesuai dengan hasil pemeriksaan kami baik saat melakukan autopsi, pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan, dan mikroskopik," ujar Ade.

Beberapa pekan lalu, Ade Firmansyah sempat mengatakan, luka sayatan pada jasad Yosua merupakan bagian dari proses autopsi yang dilakukan dokter forensik.

Sebagai gambaran, pada proses autopsi jenazah, tubuh ibaratnya dibongkar dan 'dipreteli' hingga ke bagian organ dalam. Tujuannya untuk memastikan penyebab kematian.

Proses "pembongkaran" inilah yang pada akhirnya juga membuat otak Yosua harus berpindah dari kepala ke bagian dada dekat perut.

Selain karena autopsi, Ade Firmansyah menyebut luka sayatan timbul akibat tindakan pengawetan dengan formalin.

Baca Juga: Bukan Hoaks! Terungkap Alasan Kenapa Otak Brigadir J Terpaksa Dipindah ke Perut dan Penyebab Keluarga Tak Boleh Lihat Autopsi dari CCTV

Biasanya pengawetan dilakukan pada jenazah yang tidak segera dimakamkan, contohnya pada jasad Yosua.



Setelah kematiannya, jenazah Yosua harus diterbangkan dari Jakarta ke Jambi. Jenazah kemudian menempuh perjalan darat kurang lebih 2-3 jam dari Bandara Sultan Thaha, Jambi ke rumah orangtuanya di Kabupaten Muaro Jambi.

Jenazah Yosua tiba di rumah orangtuanya pada Sabtu (9/7/2022) menjelang sore dan baru dimakamkan tiga hari kemudian, tepatnya pada Selasa (12/7/2022) pagi.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan