Menu


Padahal Dijanjikan Rp 1 M, Ternyata Ada Lagu yang Menggugah Richard untuk Jujur dan Batalkan Bantu Jalankan Skenario Jahat Ferdy Sambo

Padahal Dijanjikan Rp 1 M, Ternyata Ada Lagu yang Menggugah Richard untuk Jujur dan Batalkan Bantu Jalankan Skenario Jahat Ferdy Sambo

Kredit Foto: Pixabay

Konten Jatim, Jakarta -

Terungkapnya fakta asli pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat sebenarnya tak bisa dilepaskan dari pengakuan jujur Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Belakangan diketahui si Bharada E itu sebenarnya dijanjikan Rp 1 miliar oleh Ferdy Sambo untuk menghabisi sahabatnya sendiri.

Jadi, selain faktor hirarki, ada motif materi yang melatarbelakangi Richard rela jadi algojo.

Setidaknya itulah yang diungkap Deolipa Yumara, pengacara Richard yang belakangan susah dicabut kuasanya oleh Bareskrim Polri.

Baca Juga: Waduh, Bharada E Tak Sepolos yang Dikira! Ferdy Sambo Iming-imingi Rp 1 Miliar untuk Si Pemuda 24 Tahun Itu

Menurut Deolipa, ada satu momen yang jadi titik balik berubahnya sikap Richard.

Setelah ditunjuk oleh Bareskrim Polri untuk jadi pengacara Richard pada Sabtu (6/8/2022) sore, Deolipa mengaku langsung melakukan pendekatan relijius pada kliennya yang seorang penganut Kristiani itu.

"Sekitar pukul 15.00-16.00, saya ngobrol panjang sama Richard. Saya minta dia berdoa dulu, nyanyi lagu-lagu rohani sampai dia tenang batinnya,” kata Deolipa dalam talkshow di Metro TV, Kamis (11/8/2022).

Menurut Deolipa, Richard sempat menangis saat memanjatkan doa di ruang tahanan Bareskrim.



Setelah selesai berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani, Deolipa menyebut dari sinilah titik balik Richard dimulai.

Richard menulis pengakuan tertulis lewat beberapa lembar kertas tentang kejadian yang sebenarnya pada insiden maut 8 Juli silam.

Ia juga mengajukan diri jadi justice collaborator.

Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Bunuh Yosua Versi Mabes Polri vs Versi Pengacara, Beda 180 Derajat! Anda Lebih Percaya Mana?


Sebelum berkata jujur, Deolipa menyebut Richard sempat berkonsultasi dengannya mengenai konsekuensi hukum yang akan ia terima.

"(Saya bilang ke Richard) apa yang kamu lakukan, itulah yang kamu sampaikan. Jangan pikir-pikir soal hukuman," ujar Deolipa.

Versi Kabareskrim

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto menolak narasi yang coba dibangun Deolipa dan rekannya, Muhammad Burhanuddin.

Menurut Agus, pengakuan jujur Richard didahului proses yang panjang. Jadi, bukan semata-mata karena dia bertemu Deolipa dan Burhanuddin saja.

"Nah pengacara yang baru dateng ini tiba-tiba seolah-olah dia yang bekerja sampaikan informasi kepada publik. Itu kan gak fair ya," kata Agus saat ditemui usai konferensi pers penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pada Selasa kemarin.

Menurut Agus, dalam upaya membuat Bharada E jujur, penyidik sampai mendatangkan kedua orangtuanya dari Sulawesi Utara.

Baca Juga: Isu di Balik Adanya Petinggi Polri yang Ancam dan Desak Pengacara Bharada E untuk Mundur, Ternyata Cerita Sebenarnya Seperti Ini

Selain mendatangkan orangtua, Agus menyebut penyidik juga melakukan pendekatan persuasif dengan memberi pencerahan pada Bharada E akan ancaman hukuman berat bila ia menanggung sendiri aksi pembunuhan tersebut.

Menurut Agus, segala upaya itulah yang akhirnya menggugah Bharada E untuk berkata jujur dan menarik kesaksiannya yang lama.

"Jadi jangan tiba-tiba orang ditunjuk sebagai pengacara untuk mendampingi pemeriksaan terus dia ngoceh di luar, seolah-olah pekerjaan dia. Itu kan enggak fair," pungkas jenderal bintang tiga itu.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024