Menu


Elektabilitas Partai di Koalisi Perubahan Masih Rendah, Dede Budhyarto: Belum Bisa Nyaingin PDIP

Elektabilitas Partai di Koalisi Perubahan Masih Rendah, Dede Budhyarto: Belum Bisa Nyaingin PDIP

Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto menyebut, tiga partai pengusung Anies Baswedan yang tergabung dalam Koalisi Perubahan belum bisa menyaingi PDI Perjuangan (PDIP)

Dede mengatakan hal tersebut melihat hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang baru-baru ini dipublikasikan.

Baca Juga: Anies Tuding Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Sekjen PDIP Komentar Begini

"Gabungan tiga Partai (Nasdem, Demokrat, PKS) pengusung Anies Baswedan belum bisa nyaingin PDIP," ujar Dede, mengutip fajar.co.id, Selasa (21/3/2023).

Sebelumnya diberitakan, elektabilitas sebagian besar partai belum pulih jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019.

Survei yang dilakukan pada awal Maret 2023 itu menunjukkan jika pemilu legislatif dilaksanakan saat survei dilakukan, PDIP mendapatkan dukungan terbesar, 23,4 persen.

Posisi Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu disusul Gerindra 14,1 persen, PKB 10,3 persen, Golkar 9,1 persen, Nasdem 7 persen, Demokrat 5,9 persen, PKS 5,7 persen, PPP 2,4 persen, PAN 1,9 persen, Perindo 1,7 persen, dan PSI 1,1 persen.

Sementara partai-partai lain mendapatkan suara di bawah 1 persen. Masih ada yang belum tahu atau tidak menjawab 15,3 persen.

Deni menjelaskan, dibanding hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 23,4 persen.

Partai lain yang juga cenderung menguat adalah Gerindra dan PKB. Elektabilitas Gerindra sedikit naik dari 12,6 persen menjadi 14,1 persen.

PKB juga mengalami sedikit penguatan dari 9,7 persen menjadi 10,3 persen. Sementara partai-partai lain mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.



Berita Terkait