Menu


Bandingkan Dengan PDIP dan Golkar, Pegiat Medsos Sebut PPP Engap-Engapan untuk Jadi Partai Besar

Bandingkan Dengan PDIP dan Golkar, Pegiat Medsos Sebut PPP Engap-Engapan untuk Jadi Partai Besar

Kredit Foto: Instagram/Muhammad Romahurmuzy

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu partai yang telah lama berdiri selain Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun, jalan yang PPP hadapi tampaknya tak semulus jalan PDIP dan Golkar meski ketiganya sama-sama telah lama berdiri.

Seperti yang disampaikan oleh Pegiat Media Sosial Saeful Zaman, ia mengatakan bahwa PPP kesulitan untuk bertahan seperti dua partai lainnya.

Baca Juga: Romahurmuziy Bertemu Sekjen PDIP, PPP: Pertemuan Sahabat Lama

“Partai warisan itu ya besar-besar, PDIP, Golkar, PPP harusnya, tapi ternyata PDIP dan Golkar saja yang bertahan, PPP engap-engapan,” kata Saeful dikutip KontenJatim dari kanal YouTube pribadinya pada Jumat (10/03/2023).

Saeful menilai bahwa posisi PPP saat ini terjadi karena kesalahan para elite dari partai tersebut.

 

Salah satu kesalahan yang Saeful soroti adalah kembalinya mantan narapidana kasus korupsi Muhammad Romahurmuziy ke PPP.

Dengan menerima kembali Romahurmuziy alias Romy ke PPP, maka citra partai itu akan terdampak dan akan semakin sulit untuk bergerak lebih pesat.

“PPP juga kurang belajar, ya. Kok juga bisa bisanya menjemput kembali Romy, padahal kan citranya sudah buruk itu. Ya, mohon maaf, bagaimana lagi ya, napi korupsi,” ucapnya.

Baca Juga: Yusril Sebut Adanya Peluang PBB, PPP, dan PDIP Berkoalisi

Seperti yang diketahui Romy kembali ke partainya pada 2 Januari lalu. Tak hanya kembali sebagai kader, Romy pun diberikan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan PPP.

Romy sendiri terjerat dalam kasus suap di Kementerian Keuangan pada 2019 lalu dan membuatnya masuk ke dalam penjara, lalu bebas pada Maret 2020.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan