Menu


Jubir Partai Ummat Semprot Pencaci Politik Identitas, Ungkit Pemilihan Ma’ruf Amin Jadi Pendamping Jokowi

Jubir Partai Ummat Semprot Pencaci Politik Identitas, Ungkit Pemilihan Ma’ruf Amin Jadi Pendamping Jokowi

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menanggapi penilaian buruk soal sebutan politik identitas yang sengaja digaungkan oleh partainya.

Baca Juga: Banyak Dikritik Karena Gunakan Politik Identitas, Partai Ummat: Istilah Ini Disesatkan!

Ia menyebut, istilah tersebut saat ini disesatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menumbangkan pihak yang ingin bersaing di politik nasional.  

 “Sebenarnya istilah itu biasa-biasa saja lalu diidentikkan dengan aktivitas islam dengan kegiatan yang disematkan dengan gerakan Islam, dan dijadikan momok oleh pihak-pihak tertentu,” ujar Mustofa, dikutip dari kanal YouTube Total Politik, Rabu (22/2/2023).

Mustofa lantas menyebut bahwa partainya tak munafik. Jangankan Partai Ummat atau tokoh politik tertentu, ia mengatakan, seluruh partai politik (Parpol) sebenarnya juga melakukan politik identitas.

Hal itu ia sampaikan untuk menyindir pemilihan Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden bagi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Baca Juga: Anies Tulis Artikel soal Gagasan, Politisi PSI: Normatif dan Tidak Disertai Analisis Solid

“Sekarang siapa partai yang tidak pakai politik identitas? semua partai pakai politik identitas. Ketika memilih Maruf Amin, apa sih pertimbangannya? Beliau mantan Ketua Umum MUI, Itu politik identitas, dan itu biasa,” ujarnya.

Namun berbeda perlakuan jika yang melakukan hal serupa merupakan kubu oposisi. Ia mengaku miris dengan adanya pembedaan tersebut.

“Tapi kalau yang melakukan itu oposisi, coba bayangkan, dibully habis-habisan. Jangan munafik, memang kita semua melakukan kok, cuman mereka malu-malu kucing aja,” tandasnya.

Baca Juga: Anies Tulis Artikel soal Gagasan, Politisi PSI: Normatif dan Tidak Disertai Analisis Solid

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menegaskan partainya akan mengusung politik identitas Islam dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Kami akan secara lantang mengatakan, 'Ya, kami Partai Ummat, dan kami adalah politik identitas'," ucap Ridho dalam pidatonya di pembukaan Rakernas Partai Ummat, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Menurut Ridho, tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah. Ia pun menuding pihak sekuler yang menghendaki dipisahkannya agama dari politik.

Baca Juga: Safari Politik Anies Dikritik Bawaslu, Pengamat: Justru Itu Bagus

"Kita akan jelaskan tanpa moralitas agama, politik akan kehilangan arah dan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional. Ini adalah proyek besar sekularisme, yang menghendaki agama dipisah dari semua sendi kehidupan, termasuk politik," kata dia.


Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait