Menu


Pemerintah, Apa Kabar Utang Indonesia? Duh, Jangan Sampai Terancam Bangkrut Kayak Sri Langka ya

Pemerintah, Apa Kabar Utang Indonesia? Duh, Jangan Sampai Terancam Bangkrut Kayak Sri Langka ya

Kredit Foto: Dok Sekretariat Kabinet

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Bidang Kebijakan Publik Partai Gelora Achmad Nur Hidayat meminta pemerintah Indonesia untuk lebih cermat dalam mengatur keuangan negaranya agar tidak terancam bangkrut seperti Sri Langka.

Ia mengatakan, tak hanya Indonesia, pasca kerusuhan di Sri Lanka pada Senin (11/7/2022), lalu sejumlah negara di dunia juga terancam bangkrut seperti Sri Langka.

Antara lain tetangga Indonesia seperti Laos, dan Myanmar, bahkan hingga Argentina juga terancam bangkrut.

Baca Juga: Kadrun Mana Paham Soal Sistem Politik Indonesia, Gak Mungkin Kejadian Sri Lanka Terjadi di Tanah Air, Begini Penjelasannya

Achmad Nur Hidayat juga mengatakan, kekacauan yang terjadi di Srilanka yang dimulai pada 9 Juli 2022 yang lalu, akibat stagflasi yang terjadi dimana Inflasi sedemikian tinggi.

"Saat ini Utang luar negeri Srilanka yang mencapai 60,85i PDB yaitu sekitar $50,72 miliar. Pinjaman besar untuk pembangunan infrastruktur tidak membuahkan manfaat ekonomi yang berarti," katanya.

Hal ini tentunya menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain agar berhati-hati dalam membuat kebijakan anggaran negara. 

"Indonesia dan Dunia harus belajar dari apa yang terjadi di Srilanka. Saat ini hutang Indonesia sudah lebih dari 7.000 triliun per Februari 2022," katanya.

Pria yang akrab dipanggil MadNur ini menyebut angka tersebut sekitar lebih dari 40% PDB Indonesia. 

Melihat angka in, lanjutnya, maka penggalian utang berikutnya akan mengancam Indonesia terperosok kepada krisis seperti yang terjadi di Srilanka.

Apalagi utang didominasi karena agresifitas pemerintah membiayai infrastruktur. Selain Tol, Pemerintah juga agresif dalam membangun IKN.

"Indonesia harus bijak melakukan spending. Diakui bahwa spending pembangunan Infrastruktur nilai manfaat ekonominya sangat rendah bagi PDB Indonesia," katanya.

Berkaca dari kekacauan yang terjadi di Sri Lanka, Indonesia, kata MadNur, harus mengalihkan anggaran-anggaran yang ada kepada proyek-proyek yang dapat menciptakan kemandirian pangan dan energi.

Baca Juga: Pancing Rakyat Lakukan Hal yang Sama dengan Sri Langka, Mantan Menteri Ini Justru Kena Semprot, 'Seperti Becus Saja Saat Jadi Menteri'

Contohnya proyek seperti Kereta Api Cepat dan pembangunan IKN yang menyerap anggaran yang sangat besar tapi mempunyai manfaat ekonomi yang rendah.

"Jadi Indonesia harus belajar dari apa yang terjadi di Srilanka. Apalagi kondisi negara lagi tidak baik-baik saja. Masyarakat masih menderita dengan kenaikan-kenaikan harga," katanya.

MadNur menegaskan, pelajaran Sri Lanka dari Pandemi menuju negara gagal harus menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo apabila Indonesia tidak ingin bernasib sama seperti Sri Langka.

"Meski IMF sudah ada komitmen melakukan bail out terhadap sebagian utang Srilanka. Namun ketidaksabaran rakyat yang sudah menderita kenaikan harga sejak Januari 2022 membuat komitmen perbaikan ekonomi sia-sia. Ini bisa saja terjadi di Indonesia," ujarnya. []

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan



Berita Terkait